Kisah Hafizah Palestina Tetap Menghafalkan Al Quran Saat Negeri Berkecamuk Perang: Itu Sumber Harapan dan Kekuatan Kami!
- ANTARA
Jakarta, tvOnenews.com- Hafizah asal Palestina Lama Rami Abdel Mahsei Abuishah bangga mengenalkan identitas bangsanya yang masih dijajah Israel dan menyebut penyelenggaraan MTQ Internasional di Jakarta menjadi bukti solidaritas global dalam mendukung generasi muda Muslim di seluruh dunia.
"Saya bangga membawa identitas bangsa kami di sini," ujar Lama Rami di Jakarta, Sabtu.
Sambutan hangat diberikan publik Indonesia pada Lama Rami. Delegasi asal Yerusalem ini lalu mengungkapkan pengalaman berharga serta tantangan dalam perjalanan spiritualnya menghafal Al Quran.
Lama Rami mengungkapkan rasa takjub pada kecekatan dan keramahan panitia MTQ Internasional di Jakarta.
"Segala kebutuhan kami diatur dengan sangat baik, mulai dari akomodasi hingga jadwal kegiatan. Dukungan ini sangat berarti bagi kami," kata dia.
Bagaimana Lama Rami bisa menjadi penghafal di negeri yang sedang berkecamuk perang? Dukungan keluarga jadi modal Lama Rami. Lainnya, ia dapat sokongan dari komunitas Muslim di Palestina. "Tanpa mereka, saya tak mungkin berdiri di sini," kata dia.
Dalam situasi yang penuh ketidakpastian, solidaritas ini memastikan generasi muda Palestina tetap terhubung dengan nilai-nilai spiritual. Ia mulai menghafal Al Quran sejak kecil di Zeid bin Tabak Center, lembaga pendidikan yang berlokasi di pelataran Masjid Al-Aqsa, Yerusalem.
Pusat pendidikan ini memiliki program khusus yang membantu menjaga hafalan santri, termasuk ujian berkala yang mengantarkannya hingga ke kompetisi bergengsi ini.
"Keluarga dan guru-guru saya adalah pilar utama yang memotivasi saya, selain tentunya keikhlasan karena Allah," kata dia.
Selain menghadapi tantangan dalam menghafal, Lama dan para hafiz di Palestina juga harus berjuang menghadapi kondisi perang yang tidak menentu. Ia menegaskan bahwa Al Quran menjadi penopang moral di tengah konflik berkepanjangan.
"Terkadang pendudukan membuat kami tidak dapat memasuki Masjid Al-Aqsa. Meski demikian, Al Quran tetap menjadi sumber harapan dan kekuatan bagi kami," kata dia.
Bagi Lama Rami, kompetisi ini adalah momen bersejarah dalam hidupnya. Ia merasa terharu bisa mewakili Palestina di ajang yang mempertemukan peserta dari berbagai negara.(ant/bwo)
Load more