Kisah Legenda Asing Persib dan Liga Indonesia ini Mualaf di Klub Liga 1, Meski Nasib Kepercayaannya Setelah Pensiun...
- Istimewa
tvOnenews.com - Salah satu legenda asing Persib Bandung sekaligus Liga Indonesia ini memiliki kisah perjalanan mualaf saat berkiprah di Tanah Air.
Sebagai legenda asing Liga Indonesia, mantan pemain Persib Bandung ini memutuskan mualaf dan memeluk agama Islam saat menjalani kariernya di klub Liga 1.
Marcio Souza telah berstatus legenda asing Liga Indonesia dan Persib Bandung ini mendapat hidayahnya sebagai seorang mualaf saat menjajaki salah satu klub yang kini berkiprah di Liga 1.
Marcio Souza bermain di sepak bola Indonesia sejak 2006. Kala itu, legenda asing ini bermain di Liga Indonesia pada musim tersebut.
Persela Lamongan menjadi klub pertama kali bagi Souza menjalani kariernya sebagai pesepak bola profesional saat bergulat di Liga Indonesia.
Persela Lamongan menggunakan jasanya sekitar dua tahun. Sebab, Souza mampu menunjukkan kemampuannya sebagai pemain asing berkualitas pada masanya.
Penyerang kelahiran asal Brasil itu juga pernah bermain di sejumlah klub selain berseragam di Persela Lamongan.
Marcio Souza bersinar di Persib Bandung. Bahkan, pemain kelahiran 14 Januari 1980 itu pernah membela Semen Padang, Arema Indonesia, Deltras Sidoarjo.
Di Indonesia, Souza terakhir bermain saat berseragam Perseman Manokwari sekaligus menjadi tim baginya memutuskan pensiun sebagai pesepak bola.
Ketajamannya menjadi juru gedor asing yang mengerikan, Souza telah memikat hati tersendiri bagi suporter Persib Bandung, Persela Lamongan, dan Semen Padang.
- Instagram/@marciosouza1401
Souza juga mempunyai keunikan terletak pada selebrasinya layaknya gaya khas yang dimiliki oleh almarhum Tukul Arwana.
Insting gol mematikannya, selebrasi seperti tiruan gaya Tukul selalu terlihat di pinggir lapangan.
Pemain kelahiran Rio de Janeiro itu telah mengemas tujuh gol dari 15 pertandingan saat berseragam Persib Bandung pada musim 2011/2012.
Di Kabau Sirah julukan Semen Padang, Souza menyabet sembilan gol dari 17 pertandingan. Ia juga mampu membawa tim kebanggaan Ranah Minang itu masuk Indonesia Super League musim 2009-2010.
Namun begitu, nasib buruk kian menimpa Souza karena terkena kontroversi tuduhan pengaturan skor.
Pada 2016, Souza pernah ditangkap akibat dugaan pengaturan skor saat membela Perseman Manokwari.
Load more