Jangan Ditinggalkan Selagi Sehat, Ini Keistimewaan Puasa Senin dan Kamis Kata Buya Yahya Semakin Dekat sama Nabi Muhammad SAW ...
- dok.ilustrasi shutterstock
Jakarta, tvOnenews.com- Ada satu amalan sunnah yang dianjurkan oleh para ahli agama yaitu puasa. Puasa Senin dan Kamis pun juga disampaikan Buya Yahya yang memiliki keistimewaan tersendiri.
- Tangkapan Layar/YouTube Al-Bahjah TV
Sebelum sampai ke penjelasannya, berikut niat puasa Senin dan Kamis, sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ يَوْمَ اْلِإثْنَيْنِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالىَ.
Nawaitu sauma gadin fi yaumil-isnaini sunnatal lillahi ta ala.
Artinya: “Saya berniat puasa pada hari Senin sunnah karena Allah Ta ala.”
Sementara untuk niat puasa Kamis, yaitu:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ يَوْمَ اْلخَمِيْسِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالىَ
Nawaitu sauma gadin fi yaumil-khamisi sunnatan lillahi ta ala.
Artinya: “Saya berniat puasa pada hari Kamis sunnah karena Allah Ta ala.”
Dengan begitu, bukan tanpa alasan, ada keutamaan dari Puasa Senin dan Kamis. Kata Buya Yahya mengingatkan pada hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana dipahami, Nabi Muhammad SAW lahir dilahirkan pada hari Senin, 571 M di Arab Saudi.
Sehingga hari kelahirannya menjadi alasan bahwa hari tersebut bermakna dalam. Bukan hanya sehat Jasmani dan Rohani tapi juga dari sisi ketakwaan insyaallah meningkat.
"Makanya yang tidak bisa mengagungkan kelahiran nabi, dia harus paham hadits ini. Kalau tidak ada perlu dan tidak ada nilainya pada kelahiran nabi, tak perlu disebut," tutur Buya Yahya, Senin (13/1).
Keistimewaan kedua, Puasa Senin dan Kamis itu punya keutamaan karena hari Senin dipahami momen Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu pertama.
"Jadi kemulian ada di saat hari kelahiran baginda nabi Muhammad saw dan kemudian saat nabi diutus," ungkapnya.
Sebab rasa syukur juga Nabi telah diberikan wahyu pertamanya yang mana muncul dalam hadits riwayat muslim, sebagai berikut:
Load more