tvOnenews.com - Pendakwah kondang Ustaz Abdul Somad menguraikan kucing dan burung yang dipelihara selalu disebut sebagai penyelamat manusia di akhirat nanti.
Ustaz Abdul Somad (UAS) menyebutkan bahwa dirinya tidak menemukan pendapat yang kuat saat kucing dan burung dipelihara menjadi penyelamat manusia di akhirat.
"Sampai saat ini ya, belum ketemu hadis (tentang kucing dan burung) bisa menolong di hadapan Allah," ujar UAS dalam suatu ceramah dikutip tvOnenews.com dari kanal YouTube Tips Pedia, Sabtu (4/1/2025).
Perihal kucing dan burung menjadi peliharaan karena mengacu pada dalil Al Quran dan hadis riwayat Rasulullah SAW terkait manusia harus menyayangi hewan.
Setiap manusia tidak boleh melakukan penyiksaan sebagaimana hewan juga bagian dari makhluk hidup penciptaan dari Allah SWT yang berhak mendapat kebebasannya.
Surat Al Mulk Ayat 19 masuk sebagai landasan dalil Al Quran terkait burung berhak hidup, Allah SWT berfirman:
اَوَلَمْ يَرَوْا اِلَى الطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صٰۤفّٰتٍ وَّيَقْبِضْنَۘ مَا يُمْسِكُهُنَّ اِلَّا الرَّحْمٰنُۗ اِنَّهٗ بِكُلِّ شَيْءٍۢ بَصِيْرٌ
Artinya: "Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pengasih. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu." (QS. Al Mulk, 67:19)
Bahwasanya setiap hewan termasuk burung juga melakukan hal serupa seperti manusia senantiasa bertasbih dan tunduk kepada Allah SWT.
Surat An Nur Ayat 41 menandakan dalil Al Quran bahwa hewan selalu menyembah dan berdoa kepada-Nya, Allah SWT berfirman:
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يُسَبِّحُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَالطَّيْرُ صٰۤفّٰتٍۗ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهٗ وَتَسْبِيْحَهٗۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌۢ بِمَا يَفْعَلُوْنَ
Artinya: "Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) tahu bahwa sesungguhnya kepada Allahlah apa yang di langit dan di bumi dan burung-burung yang merentangkan sayapnya senantiasa bertasbih. Masing-masing sungguh telah mengetahui doa dan tasbihnya. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka lakukan." (QS. An Nur, 24:41)
Ada pun burung menjadi hewan yang telah mempunyai kodrat sangat takut kepada Allah SWT. Hal ini mengacu pada dalil Al Quran di atas bahwa burung selalu bertawakal untuk-Nya.
Hadis riwayat dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu menerangkan hati burung sangat lembut, Rasulullah SAW bersabda:
يَدْخُلُ الْجَنَّةَ أَقْوَامٌ أَفْئِدَتُهُمْ مِثْلُ أَفْئِدَةِ الطَّيْرِ
Artinya: "Akan masuk surga suatu kaum yang hati mereka seperti hati burung." (HR. Muslim Nomor 2840)
Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu juga menjadi salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang sangat cinta pada kucing.
Dalam kisah Abu Hurairah memunculkan dalil dan hadis kucing masih boleh dipelihara dengan catatan disertakan penuh kasih sayang. Imam Ibnu Hajar al Haitami berkata:
وَيُسْتَحَبُّ إكْرَامُهُ وَيَجِبُ عَلَى مَالِكِهِ إطْعَامُهُ إنْ لَمْ يَسْتَغْنِ بِخَشَاشِ الْأَرْضِ
Artinya: "Dianjurkan memuliakan (merawat dengan sungguh) kucing. Dan wajib bagi pemiliknya memberikan makan kepadanya jikalau kucing itu tidak bisa mencari makan sendiri." (Ibnu Hajar al Haitami)
Kedua hewan ini kerap kali berhasil membuat pemeliharanya menumpahkan kebahagiaan saat dipelihara di dalam rumah.
Kucing mempunyai wajah dan tingkah lakunya yang sangat imut, sedangkan burung terletak pada suara kicaunya yang merdu dan bikin candu di pagi hari.
Alasan manusia berlangganan memelihara burung dan kucing karena didasari hobi dan ingin menumpahkan bentuk kecintaannya pada hewan.
Kedua hewan itu juga bisa menyembuhkan penyakit. Maksudnya, kebahagiaan menyebabkan depresi dalam diri bisa hilang karena kehadiran mereka.
Meski begitu, UAS menegaskan dalam pembahasan ini bahwa, kucing dan burung tidak menjadi hewan penyelamat di akhirat.
Ia menyebutkan dalam hadis riwayat Rasulullah SAW menerangkan satu jenis hewan yang memberikan manfaat kepada manusia adalah burung pipit.
Namun, penceramah kondang asal Sumatera ini kembali menyatakan hewan penyelamat manusia juga tidak ditujukan pada burung pipit.
Seperti apa yang bisa memberikan penolong majikannya di akhirat? UAS menyampaikan hal yang dimaksud bukan terletak pada hewan.
Penceramah kelahiran 18 Mei 1977 itu menegaskan hal yang dipelihara dalam pembahasan ini adalah anak yatim.
UAS menjelaskan anak yatim yang dipelihara sebagai ciri-ciri manusia telah dinobatkan makhluk sosial. Tidak ada yang membeda-bedakan dan harus menunjukkan kepedulian terhadap sesama.
Ia menuturkan betapa pentingnya kehadiran sosok ayah. Anak yatim harus menjalani kehidupannya sendirian setelah kehilangan orang tuanya.
Ia menyebutkan anak yatim menjadi penyelamat diambil dari kisah orang yang rela merawat ribuan anak yatim.
"Di suatu daerah, dia punya koleksi unik, 1.700 anak yatim," jelasnya.
Orang tersebut menggunakan waktu selama di semasa hidupnya hanya bisa membahagiakan anak yatim yang mencapai 1.700 orang.
Tak tanggung-tanggung, orang ini menelusuri setiap sudut wilayah Indonesia agar mengumpulkan anak yatim yang benar-benar terlantar.
UAS menyatakan kedermawanan dimiliki orang tersebut merupakan amalan kebaikan untuk anak yatim.
"Jadi koleksilah yang kira-kira bisa menolong di hadapan Allah," tukasnya.
(hap)
Load more