tvOnenews.com - Pendakwah Ustaz Khalid Basalamah menyampaikan ada hal-hal yang harus diperhatikan saat membunuh nyamuk.
Bahwasanya setiap manusia, kata Ustaz Khalid Basalamah, rentan terkena penyakit DBD apabila digigit jenis nyamuk aedes aegypti.
Namun begitu, Ustaz Khalid Basalamah menyatakan cara manusia bunuh nyamuk dengan cara ini bisa menimbulkan dosa.
"Enggak boleh membakar manusia, enggak boleh membakar hewan," ungkap Ustaz Khalid Basalamah disadur dari kanal YouTube Yaz Chanel, Jumat (27/12/2024).
Nyamuk menjadi salah satu bagian hewan golongan serangga tergabung dalam famili Culicidae.
Nyamuk juga mempunyai tempat habitat sebagai hewan kecil yang selalu tidak jauh dari manusia.
Biasanya setiap ada manusia menandakan nyamuk berada di sekelilingnya. Bahkan selalu mengganggunya dengan cara menghisap darah.
Sebab, makanan nyamuk merupakan darah manusia dan hewan yang berguna sebagai bahan reproduksi menciptakan protein, zat besi, dan asam amino.
Darah manusia menjadi bahan makanan nyamuk akan menghasilkan telur guna memperbanyak populasi hewan serangga kecil ini.
Namun, nyamuk selalu memberikan dampak negatif, bahkan bisa mematikan manusia karena bisa menularkan atau memunculkan penyakit DBD.
Nyamuk membawa virus dengue untuk ditularkan kepada manusia dengan cara menggigitnya sampai terinfeksi virus tersebut.
Dalam agama Islam menerangkan bahwa Allah SWT mempunyai tujuan menciptakan nyamuk, meskipun sampai saat ini masih menjadi rahasia.
Surat Al Baqarah Ayat 26 menjadi dalil Al Quran terkait perumpaan nyamuk diciptakan di dunia, Allah SWT berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَسْتَحْيٖٓ اَنْ يَّضْرِبَ مَثَلًا مَّا بَعُوْضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۗ فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۚ وَاَمَّا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَيَقُوْلُوْنَ مَاذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِهٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِهٖ كَثِيْرًا وَّيَهْدِيْ بِهٖ كَثِيْرًا ۗ وَمَا يُضِلُّ بِهٖٓ اِلَّا الْفٰسِقِيْنَۙ
Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil daripada itu. Adapun orang-orang yang beriman mengetahui bahwa itu kebenaran dari Tuhannya. Akan tetapi, orang-orang kafir berkata, "Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?" Dengan (perumpamaan) itu banyak orang yang disesatkan-Nya. Dengan itu pula banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Namun, tidak ada yang Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu, selain orang-orang fasik." (QS. Al Baqarah, 2:26)
Meski demikian, tidak semua orang mukmin mengetahui hal ini membuat mereka selalu membunuh nyamuk, terutama saat digigit hewan serangga tersebut.
Islam menganjurkan ada hewan yang dilarang dan dianjurkan dibunuh, meskipun harus menggunakan cara baik tanpa ada unsur kekerasan.
Hadits Riwayat Imam Muslim Nomor 1955 menjelaskan anjuran bunuh hewan dengan cara yang baik, Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ، فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ، وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذَّبْحَ، وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ، فَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ
Artinya: "Sesungguhnya Allah telah mewajibkan supaya selalu bersikap baik terhadap setiap sesuatu, jika kamu membunuh maka bunuhlah dengan cara yang baik, jika kamu menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik, tajamkan pisaumu dan senangkanlah hewan sembelihanmu." (HR. Muslim)
Sebagai pendakwah, Ustaz Khalid Basalamah membagikan ada satu cara menjadi larangan saat membunuh nyamuk dari kisah zaman Nabi.
Kala itu Nabi Muhammad SAW sedang berjalan tidak sengaja melihat sarang semut dalam kondisi terbakar dengan api membara.
"Maka beliau bersabda, sesungguhnya tidak ada yang berhak menyiksa dengan api, kecuali Rab atau Tuhan pemilik api itu," jelas dia.
Salah satu hadits riwayat menerangkan larangan membunuh hewan menggunakan api, Rasulullah SAW bersabda:
لا يعذب بالنار إلاَّ رب النار
Artinya: "Tidak boleh menyiksa dengan api kecuali Rabbnya api (Allah)." (HR. Ahmad & Abu Dawud)
Ia menuturkan sekali pun nyamuk sebagai hewan mengandung bahaya dan menimbulkan penyakit mematikan tetap tidak boleh dibunuh melalui cara dibakar menggunakan api.
"Termasuk di dalamnya di sini adalah membakar sesuatu yang berbahaya yah," tuturnya.
"Kita enggak boleh bakar. Bakar orang. Beda kalau kita bakar makanan ya, lain. Ini maksudnya bakar menyiksa," sambung dia.
Ia menyoroti kebanyakan orang sengaja membunuh nyamuk menggunakan raket listrik sebagai cara mudah agar tidak digigit hewan serangga ini.
Cara tersebut, kata peandakwah kelahiran Makassar ini, mengandung penyiksaan terhadap nyamuk karena mengandung unsur api dari listrik raket.
"Listrik misalnya. Maka saya sarankan temen-temen kalau mau bunuh nyamuk ndak usah pakai listrik," tuturnya.
Ia mengingatkan bahwa manusia sangat dilarang melakukan penyiksaan menggunakan bahan api. Terutama sedang membunuh hewan yang semestinya mendapat hak hidup.
"Karena itu membakar kan. Semprot masih lebih bagus. Karena membakar, masuk dalam masalah membakar. Jadi dilarang, Nabi SAW melarang itu," tandasnya.
(udn/hap)
Load more