Bagi orang telah melakukan pernikahan dan menjadi suami istri tengah menjalankan ibadah yang panjang.
Suami istri membangun keimanan dan ketakwaan sangat penting guna memperoleh kebaikan dan dilimpahkan keberkahan dalam rumah tangga.
Semua orang telah menikah mengharapkan agar rumah tangganya bisa sakinah, mawadah dan warahmah. Meski pencapaian ini harus memerlukan peran dilakukan mereka saat menjadi suami istri.
Dalil Al Quran mengenai pernikahan telah tercantum dalam Surat An Nisa Ayat 1, Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
Artinya: "Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu (Adam) dan Dia menciptakan darinya pasangannya (Hawa). Dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu." (QS. An Nisa, 4:1)
Setelah mereka melakukan pernikahan akan melahirkan kepala rumah tangga yang di mana suami berperan sebagai pemimpinnya.
Load more