tvOnenews.com - Direktur Quantum Akhyar Institute, Ustaz Adi Hidayat menganjurkan bacaan doa pembuka pintu rezeki ini diamalkan setiap sebelum Maghrib.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) membagikan amalan doa ini khusus sebelum Maghrib karena memahami masih banyak rezeki hidupnya tidak kunjung didatangkan oleh Allah SWT selama masih memiliki utang.
Sebagai pendakwah, UAH menyatakan rezeki akan mengalir deras dan dibebaskan segala utang yang menimpanya melalui upaya membaca amalan doa ini sebelum waktu Maghrib.
"Bacakan doa itu, minta kepada Allah," ungkap UAH dalam suatu kajiannya dikutip dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, Minggu (22/12/2024).
Bahwasanya ciri-ciri waktu Maghrib telah tiba saat menunjukkan matahari terbenam di mana awan merah berada di ufuk barat hilang.
Artinya, syafaq atau mega merah menghilang saat memperlihatkan seluruh bulatan di bagian matahari seperti tertelan oleh bumi menjadi ciri-ciri memasuki waktu Maghrib.
Namun demikian, waktu Maghrib memiliki batas yang sangat singkat karena hanya selama mengerjakan rangkaian ibadah shalat Fardhunya.
Dalam ciri-ciri ini, ada satu bacaan doa khusus didentumkan sebelum matahari tenggelam agar Allah memberikan aliran rezeki seluas samudera.
Pada dasarnya aliran rezeki setiap makhluk hidup telah mendapat jaminannya masing-masing sesuai janji dari Allah SWT.
Ketetapan aliran rezeki telah menjadi penjelasan dalam Surat Hud Ayat 6, Allah SWT berfirman:
وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
Artinya: "Tidak satu pun hewan yang bergerak di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauhulmahfuz)." (QS. Hud, 11:6)
Meski begitu, UAH mengatakan momentum terbaik mengamalkan doa pembuka pintu rezeki setelah mengerjakan shalat Ashar dan sebelum memasuki waktu Maghrib.
Anjuran ini, kata dia, berlaku untuk para istri dan wanita Muslim agar dilimpahkan rezeki bertubi-tubi didatangkan dari langit.
"Istri, boleh bacakan saat ba'da Ashar, menjelang Maghrib," kata dia.
Untuk pria Muslim, ia menambahkan bahwa amalan doa khusus sebelum Maghrib ini juga sangat penting didentumkan pada waktu pelaksanaan shalat Jumat.
"Jangan cepat-cepat keluar, zikir walau sejenak," saran dia.
Pendakwah tinggal di Bekasi ini mengatakan anjuran doa ini telah tercantum pada satu hadis riwayat.
"Apa faedahnya? Ada dua, ini riwayatnya masyhur sekali," ucapnya.
Ia mengungkapkan keutamaan terbesar ini mampu membebaskan utang saat mengalami kesulitan ekonomi dan tidak mampu membayarnya.
"Pertama, Allah akan bebaskan Antum dari utang-utang yang melilit dalam kehidupan," terangnya.
Bahwasanya utang menjadi permasalahan dalam reliatas sosial yang memberatkan bagi pelakunya dan rentan mengalami frustasi.
Utang juga sangat berbahaya saat seseorang tidak bisa bayar karena akan berdampak pada kondisinya di akhirat nanti.
Kemudian, UAH menambahkan bahwa rezeki langsung dialirkan oleh Allah SWT karena seorang mukmin telah mendapat tempat kemuliaan.
"Kedua, Allah akan memuliakan Antum dengan semua kemuliaan terbaik yang Allah berikan kepada Antum," tuturnya.
"Jadi kalau Antum bekerja, Allah berikan yang paling bagus rezekinya," lanjut dia menambahkan.
Menurutnya, ada nilai kebaikan sebagai keistimewaan dalam amalan tersebut saat seorang mukmin benar-benar belajar ikhlas dan berpasrah diri ketika rezekinya seret dan utang belum tuntas.
"Kalau Antum belajar, diberikan yang paling utama nilai-nilai kebaikannya," bebernya.
Lantas, seperti apa bacaan doa sebelum Maghrib menjadi pengentas kesulitan rezeki dan membebaskan utang?
"Bacakan ini walaupun singkat InsyaAllah faedahnya sangat kuat," ungkapnya.
"Catat doa ini, Allahummakfini bi halalika ‘an haramika, wa aghninii bifadhlika ‘amman siwaaka," tukasnya.
اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلالِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Bacaan Latin: Allahummakfinii bihalaalika 'an haraamika wa aghnii bifadhlika 'amman siwaak.
Artinya: "Ya Allah, cukupilah aku dengan rezeki halal-Mu agar terhindar dari yang Kau haramkan. Jadikanlah aku kaya karena karunia-Mu, bukan karena karunia selain-Mu." (HR. Tirmidzi)
(hap)
Load more