Imam Langsung Hadap ke Makmum Usai Shalat Berjamah, Apakah Benar Ada Dalilnya? Ternyata Hukumnya Kata Buya Yahya...
- Tangkapan Layar YouTube Al-Bahjah TV
Artinya: "Apabila engkau (Nabi Muhammad) berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu dan dalam keadaan takut diserang), lalu engkau hendak melaksanakan shalat bersama mereka, hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) bersamamu dengan menyandang senjatanya. Apabila mereka (yang salat bersamamu) telah sujud (menyempurnakan satu rakaat), hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh). Lalu, hendaklah datang golongan lain yang belum shalat agar mereka shalat bersamamu dan hendaklah mereka bersiap siaga dengan menyandang senjatanya. Orang-orang yang kufur ingin agar kamu lengah terhadap senjata dan harta bendamu, lalu mereka menyerbumu secara tiba-tiba. Tidak ada dosa bagimu meletakkan senjata jika kamu mendapat suatu kesusahan, baik karena hujan maupun karena sakit dan bersiap siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir." (QS. An Nisa, 4:102)
Shalat berjamaah juga melibatkan satu orang menjadi imam dan satu makmum hingga lebih agar meraih keutamaan besarnya.
Namun, ada beberapa pendapat mengambil dari dalil maupun hadits riwayat terkait anjuran imam harus berbalik badan kepada jemaahnya apabila baru menyelesaikan shalat berjamaah.
Biasanya imam menghadap ke makmum karena mengandung beberapa tujua, seperti memberikan tanda shalat berjamaah benar-benar selesai kepada orang yang ingin bergabung pada shaf.
Buya Yahya membenarkan adanya anjuran berbalik badan harus dilakukan imam karena sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
Meski demikian, pendakwah kelahiran asal Blitar itu mengingatkan ada syarat posisi tertentu saat mengubah posisi arahnya ke makmum.
"Jadikan pundak kanan Anda ke jemaah, pundak kiri ke arah kiblat," pesan dia.
Buya Yahya menegaskan bahwa anjuran tersebut terletak pada hadits riwayat sebagaimana dijelaskan oleh Imam Syafi'i terkait sunnah Rasulullah SAW setelah ibadah berjamaah.
"Ada riwayat, nanti sahabat Nabi itu paling senang kalau di belakang Nabi agak kanannya, kenapa kok paling senang tempat itu?," tanya dia.
Pendakwah usia 51 tahun ini mengutip dari penjelasan hadits riwayat tersebut bahwa makmum mendapat perhatian dari imam yang mengubah pandangannya ke mereka.
Load more