Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas memberikan delapan kriteria yang menurutnya bisa membawa Bank Muamalat Indonesia (BMI) maju di masa depan.
Sebagai informasi, Bank Muamalat yang merupakan bank syariah pertama di Indonesia yang didirikan pada 1 November 1991 dan mulai beroperasi pada 1 Mei 1992 akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) besok, Rabu (11/12/2024) dimana salah satu agendanya adalah pergantian susunan pengurus.
Sebagai bank syariah pertama di Indonesia, Anwar Abbas berharap BMI akan bisa menjadi bank syariah yang maju dan membanggakan.
“Apalagi total asetnya pada tahun 2023 sudah mencapai sekitar Rp 66,9 triliun,” ujarnya dalam keterangan yang diterima tvOnenews.com di Jakarta pada Selasa (10/12/2024).
Menurut Anwar Abbas, untuk membangkit dan memajukan kembali bank yang didirikan oleh Soeharto bersama tokoh-tokoh umat islam tersebut diperlukan sebuah kepemimpinan yang kuat.
Anwar Abbas kemudian merinci kriteria dirut dan direksi yang sangat dibutuhkan oleh BMI kedepan.
“Pertama, memiliki sikap amanah dan integritas yang tinggi,” tandasnya.
Kemudian kedua menurut Anwar Abbas harus benar-benar mengerti tentang dunia perbankan syariah.
“Ketiga, kepemimpinannya dalam dunia perbankan sudah teruji dan terbukti,” ujarnya.
Keempat, kata Anwar Abbas harus tahu dan mengerti betul tentang peta dan corporate culture dari BMI.
“Sehingga diharapkan dia mampu membangkitkan kembali moral dan semangat dari para karyawan dan pimpinan yang ada di bawahnya yang sekarang tampak sudah mulai redup dan melemah,” jelasnya.
Sementara kelima, menurut Buya Yahya pemimpin BMI ke depan harus mampu membangun dan memanfaatkan ekosistemhaji dan umroh dengan sebaik-baiknya.
“Keenam, bisa mendapatkan direktur bisnis yang kuat, kreatif dan inovatif serta amanah,” ujarnya.
Kriteria ketujuh, kata Anwar Abbas harus mampu membangun komunikasi dengan berbagai pihak sehingga BMI benar-benar bisa mendapatkan kepercayaan yang luas dari masyarakat.
“Kedelapan, mampu berkomunikasi dan membangun hubungan baik dengan pemerintah, BI dan OJK,” tuturnya. (put)
Load more