Ketika Anak Sulit Diatur Hingga Tak Mau Shalat, Kata Buya Yahya Coba Lakukan Ini dalam Mendidik

Jakarta, tvOnenews.com--Buya Yahya sebagai Pendakwah Indonesia menyoroti, bagaimana pola asuh atau cara mendidik?. Ia menilai orang tua dalam mengasuh anak yang baik sangatlah dibutuhkan. 

Lebih lanjut, kata Buya Yahya untuk memahami tumbuh dan kembangnya. Ayah dan Bunda diharapkan mampu terlibat langsung.

Buya Yahya dalam ceramahnya, sering melihat kebiasaan ayah atau bunda melakukan kekerasan fisik. Hal inilah yang disorot bisa memicu aksi atau respon tidak sopan.

Dalam pandangannya sebagai Pendakwah Indonesia, Buya mengingatkan sikap orang tua seharusnya terhadap anak seperti apa. 

Sehubungan dengan ini, Buya Yahya pun membagikan tips agar anak mudah untuk dinasehati orang tua. Sebab kekerasan fisik terjadi, umum karena alasan sulit patuh. 

Penjelasan Buya Yahya dalam Youtube Al-Bahjah TV dikutip pada Minggu (8/12/2024). Dalam ceramahnya, seorang ibu menanyakan, bagaimana menyikapimenerima nasihat dari orang tua?, begini jawabnya.

Lebih lanjut, Buya mengatakan untuk orang tua bisa mengajak anak ke pengajian dan majlis talim ataupun ibadah lainnya. Ini mampu meminimalisir sikap kurang sopan, sulit menerima nasihat orang tua.

“Mohon mendidik anak saat usia dini, ketika anak belum bisa ngomong kenalkan sesuatu yang mulia, tokoh dan nilai kebaikan oleh orang tuanya," kata Buya Yahya. Contohnya, ada anak bisa diam saat dia mendengarkan ceramah dan al-quran pada saat dia nangis," ujar Buya.

Mengingat tingkat kepatuhan anak terhadap orang tua juga dipengaruhi banyak hal, salah satunya usia. Kata Buya Yahya masih kecil masih bisa ditanamkan nilai kebaikan, tetap beda dengan usia dewasa. 

Kendatinya, saat sudah masuk usia dewasa ustaz disarankan, agar orang tua meminta bantuan pada ahli agama.

Hal ini mampu mengimbangi pola pikirnya yang bisa jadi berbeda dengan diajarkan orang tua.

Menurutnya, anak usia dewasa sudah memiliki prinsip dan pemahaman serta nafsu dalam mengambil keputusan. 

“Apabila anak sudah dewasa, bisa diajak ke ulama yang bisa mengimbangi pola pikirnya, " tegasnya.

"Hal ini dapat mendorong anak untuk mengetahui hal kebaikan, terus lakukan hingga anda atau dia mati. Jangan putus asa sebab kita mengambil bagian dosa dalam mendidik anak yang salah,” sambung Buya Yahya.