Teks Khutbah Jumat Singkat 29 November 2024: Cara Bersikap pada Hasil dan Takdir Pilihan Pilkada
- Canva
Perihal hasil mau menang atau kalah dalam pemilu memang telah masuk dalam takdir dari Allah SWT. Orang beriman pasti akan menerimanya dengan lapang dada atas keputusan terbaik dari-Nya.
Sikap kedua, senantiasa melantunkan doa dan upaya terus bertawakkal kepada Allah SWT atas hasil menentukan pemimpin telah dikeluarkan oleh masing-masing petugas.
Dalam Surat Ath Thalaq Ayat 3 menerangkan tawakkal agar pemimpin amanah, Allah SWT berfirman:
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
Artinya: "Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu." (QS. Ath Thalaq, 65:3)
Kaum muslimin rahimahumullah
Khatib akan membagikan sikap ketiga bahwasanya kita harus tetap menunjukkan sikap kedewasaan diri demi mempererat tali persaudaraan. Meski setiap individu memiliki pilihannya masing-masing.
Dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim menerangkan orang tidak beriman telah memutuskan persaudaraan, Rasulullah SAW bersabda:
لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
Artinya: "Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri." (HR. Bukhari & Muslim)
Perbedaan memang faktor pemicu pemecah belah bangsa yang tadinya bersatu harus saling bermusuhan akibat perbedaan pilihan pemimpin saat pesta demokrasi.
Kita harus berpegang teguh untuk tetap bersatu meski pilihan berbeda agar tidak merusak ukhuwah Islam telah tertanam sejak dulu.
Sidang Jumat senantiasa dibahagiakan oleh Allah SWT
Load more