Gaji PNS dari Hasil Suap Memangnya Halal? Buya Yahya Tegas Bilang: Anda Waktu Masuk PNS Nyogok...
- YouTube Al Bahjah TV
Pertanyaan menarik yang muncul adalah tentang status gaji yang diperoleh dari pekerjaan hasil suap.
Dalam pandangan Buya Yahya, gaji yang diterima tetap halal selama pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan tanggung jawab.
Namun, dosa yang timbul dari suap ada pada proses awal, yaitu saat seseorang menyogok untuk mendapatkan posisi tersebut.
"Gaji Anda halal, tetapi istighfar yang banyak. Taubat dan jangan nyogok lagi. Anda sudah masuknya salah, tapi di dalam harus bekerja dengan benar agar gaji tersebut halal," tegas Buya Yahya.
Meskipun demikian, Buya Yahya memperingatkan bahwa praktik suap dalam proses rekrutmen dapat menciptakan budaya buruk yang sulit dihilangkan.
Seorang yang masuk melalui sogokan cenderung melanjutkan kebiasaan tersebut, baik sebagai penerima maupun pemberi sogokan di kemudian hari.
"Karena Anda masuk dengan menyogok, biasanya waktu duduk di posisi itu Anda akan ingin disogok juga. Ini siklus yang tidak baik. Maka, itu wilayah setan," tambah Buya Yahya.
Praktik suap menyuap dilarang dalam Islam karena mengandung unsur kezaliman. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:
"Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil." (QS. Al-Baqarah: 188).
Ayat ini mengingatkan umat Islam untuk menjaga keadilan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam mencari nafkah.
Meskipun gaji yang diperoleh dari pekerjaan melalui suap dianggap halal jika tugas dijalankan dengan baik, tindakan suap itu sendiri tetap merupakan dosa yang harus ditaubati.
Selain itu, dampak budaya yang ditimbulkan dari praktik ini dapat merusak nilai kejujuran di masyarakat.
Islam menentang keras segala bentuk suap karena dampaknya yang merusak. Seseorang yang pernah terlibat dalam praktik ini diharapkan segera bertaubat dan memperbaiki diri.
Gaji yang diterima dari pekerjaan melalui jalur suap mungkin halal jika pekerjaannya dilakukan dengan benar, tetapi konsekuensi moral dan spiritual tetap harus diwaspadai.
Untuk mencegah dampak buruknya, umat Islam hendaknya menjunjung tinggi kejujuran dan integritas dalam setiap langkah kehidupan. (udn)
Load more