Kisah Silvio Escobar, Pemain Naturalisasi yang Tak Pernah Bela Timnas Indonesia Putuskan Mualaf Meski Sempat Takut Sunat
- Persija Jakarta
Soal Timnas Indonesia, pemain berposisi penyerang itu tidak terlalu memikirkan bisa membela Garuda. Meski, ada harapan mendapat panggilan dari PSSI.
Kiprahnya yang hampir 10 tahun berada di Indonesia memiliki kisah menarik tertuju pada sisi spiritual hidupnya. Ia memutuskan sebagai penganut agama Islam saat bermain di Tanah Air.
Dilansir dari kanal YouTube Sport77 Official, Jumat (8/11/2024), Silvio Escobar menceritakan secara detail proses mualaf dan perpindahan statusnya sebagai WNI baru-baru ini.
Perihal WNI, Escobar mengaku peran istri, Merry Marsita Escobar yang membuatnya ingin menyandang status WNI. Tujuannya tidak lain menginginkan sang kekasih selalu bahagia.
Saat Escobar menikah dengan Merry kebetulan telah berstatus sebagai pemeluk agama Islam. Ini menjadi salah satu syarat agar proses ijab kabulnya sah.
Namun demikian, Escobar menerangkan awal mula mengenal agama Islam saat pertama kali merumput di Indonesia. Hatinya mulai terbuka ketika menjadi skuad Persepam Madura pada 2014 silam.
"Tahun 2014 ada asisten pelatih di Persepam ajak saya untuk masuk Islam karena saya tanya. Saya lihat teman-teman saya sabar, santai," ungkap Silvio Escobar kepada Sport77 Official.
Perihal pernikahannya dengan Merry yang telah berstatus Islam tidak menjadi halangan baginya mendapat persetujuan dari keluarga. Pasalnya, sanak saudara dan keluarganya berada di Paraguay, negaral asal kelahirannya.
Keluarganya sangat mendukung Escobar untuk bahagia dan menentukan pilihannya sendiri. Apalagi, ia harus membentuk keluarga kecil bersama Merry.
Setelah dukungan dari keluarganya, Escobar menceritakan suatu kisah lucu soal mualaf. Kebetulan dahulu masih belum fasih berbahasa Indonesia.
Dalam suatu kesempatan, Escobar mendapat informasi bahwa akan menjalani prosesi sunat. Sebagaimana ini menjadi tanda agar seorang mukmin menjaga kebersihan dan kesucian hingga menerapkan sunnah Rasulullah SAW.
Informasi sunat ini membuatnya sangat takut untuk berpindah keyakinan ke agama Islam. Ia berpikir alat kelaminnya akan dieksekusi secara keseluruhan.
"Tapi mungkin karena bahasa saya juga kurang bagus, mungkin saya salah paham, karena harus potong. Takut saya, jadi tahun 2014 tidak jadi," jelasnya.
Escobar kebetulan telah berada di Jakarta pada 2015. Ia pun langsung mengorek informasi secara detail kepada temannya yang pernah mengucapkan dua kalimat syahadat.
Load more