Kisah Ustaz Felix Siauw, Pendakwah yang Mualaf Berawal Ateis hingga Masuk Islam Terenyuh Surat Al Baqarah Ayat 23
- Tangkapan layar YouTube Felix Siauw
Berbanding terbalik, Felix menemukan pandangan baru sejak lima tahun tidak pernah menemukan apa pun soal agama. Saat mulai mengenal agama Islam, ia pernah mendapat teori kesamaan dalam urusan beragama.
Felix juga memposisikan sebagai sosok pluralisme dan sinkretis. Ia menyebutkan tidak ada perbedaan antara agama satu dengan yang lainnya.
Namun demikian, ia mulai mengenal Al Quran. Ilmu pengetahuan ini didapatkan sejak menyambangi atau berbincang dengan sosok ustaz muda sekaligus aktivis berbasis dakwah Islam.
Sosok ustaz muda itu memberikan keyakinan terkait kebenaran termaktub dalam Al Quran. Tetapi, Felix masih enggan menanggapinya dengan serius saat dikusi bersama-sama.
Diskusi ini menghasilkan pencapaian luar biasa. Felix Siauw dan sosok ustaz itu mengeluarkan kesepakatan soal Allah SWT Maha Pencipta segalanya.
"Saya yakin Tuhan itu ada, dan saya berasal dari-Nya, tapi masalahnya ada lima agama yang mengklaim mereka punya petunjuk bagi manusia untuk menjalani hidupnya. Yang manakah lalu yang bisa kita percaya," terang Felix Siauw.
Sosok ustaz muda itu kembali memperteguhkan penjelasannya tentang cara kerja pemahaman terhadap Al Quran. Ini telah berada dalam dalil Al Quran dari Surat Al Baqarah Ayat 2, Allah SWT berfirman:
"Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al Baqarah, 2:2)
Selain ayat 2, Felix Siauw mulai menunjukkan keseriusannya untuk mengenal agama Islam. Ustaz muda itu pun membagikan Surat Al Baqarah Ayat 23.
- Tangkapan layar YouTube
"Kata-kata ini adalah hal yang sangat wajar bila penulisnya bukanlah manusia, ciptaan yang terbatas, Melainkan Pencipta. Not creation but The Creator. Bahkan Alquran menantang manusia untuk mendatangkan yang semacamnya," jelas ustaz muda itu.
Dalam Surat Al Baqarah Ayat 23 menjelaskan keraguan setiap manusia. Ini bermula dari kisah Bani Israil ditantang membuat surat memiliki makna yang sama.
Sayangnya, mereka tetap tidak mampu ada yang menciptakan sebuah ayat serupa dengan ayat 23. Namun, Felix Siauw masih sepenuhnya belum mempercayai dahsyatnya tafsir ini.
Load more