tvOnenews.com - Penyerang keturunan Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen mempunyai julukan baru. Ia kerap kali mendapat panggilan "Wak Haji".
Ragnar Oratmangoen berhasil menyabet sebagai pemain tersubur Timnas Indonesia. Bahkan, ia menjadi mesin gol Garuda di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dalam empat pertandingan terakhir, Ragnar Oratmangoen telah mencatatkan dua gol untuk Timnas Indonesia pada Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Catatannya, Ragnar sukses menyabet satu gol saat Garuda melawan Arab Saudi. Ia melakukan sepakan bola dengan kencang ke gawang Green Falcons.
Kebetulan, laga melawan Arab Saudi menjadi pertandingan pertama Garuda di grup C. Itu telah berlangsung di Stadion King Abdullah Sports City pada 6 September 2024.
Sayangnya, Garuda yang hampir menyukur Green Falcons harus sirna. Pemain Arab Saudi, Musab Al-Juwayr mencetak gol pada menit ke-45+3.
Setelah itu, Ragnar Oratmangoen kembali mencetak gol dari umpan manja bek keturunan anyar Timnas Indonesia, Mees Hilgers. Ia mendapat bola mentahan saat Garuda melawan Bahrain.
Gol tersebut mempersempit keadaan Garuda. Pasalnya, skuad asuhan Shin Tae-yong telah tertinggal dua gol pada babak pertama.
Kesuksesan Ragnar tentu membuat penyerang FCV Dender itu berhasil memikat pecinta sepak bola Tanah Air. Bahkan, mereka kerap kali menyebutkan dirinya Wak Haji.
Dalam satu kesempatan, pemain usia 26 tahun itu memberikan respons soal sebutan tersebut. Ia terang-terangan tidak mempermasalahkan julukan Wak Haji melekat kepada dirinya.
"Saya tidak tahu persis kapan itu terjadi. Tapi saya dengar ini panggilan untuk Karim Benzema, mungkin seperti itu, dan karena saya juga muslim," ungkap Ragnar Oratmangoen dalam sesi perbincangan dalam YouTube Kahfeveryday dikutip, Senin (28/10/2024).
Ia bahkan turut memberikan pendapat bagaimana sebutan Wak Haji terus tertuju kepadanya. Pasalnya, panggilan tersebut tidak pernah berhenti saat fans memanggilnya dengan julukan itu.
"Mereka melihat aku dengan warna kulit yang sama dari tanganku. Jadi mulai dari situ mereka mulai memanggil saya begitu," terangnya.
"Saya lihat di Instagram dan lainnya. Tiba-tiba meledak dan semua orang mulai memanggil saya begitu," sambungnya.
Ragnar tetap menerima panggilan tersebut. Menurutnya, Wak Haji sebagai bentuk interaksi fans yang ditujukan kepada dirinya.
"Ya mungkin memang harus menerima saja kayaknya. Iya saya suka. Kayaknya nama panggilan yang bagus. Kayaknya semua orang mempunyai nama panggilan unik masing-masing," katanya.
Namun demikian, ia pernah mengetes soal panggilan Wak Haji kepada para penggemarnya di media sosial. Itu terjadi setelah pertandingan Arab Saudi.
Kebetulan, pencetak gol dari Garuda saat melawan Green Falcons masih simpang siur. Ada yang menyebutkan bahwa itu hasil dari Sandy Walsh.
Tetapi, Sandy Walsh hanya memperlihatkan kakinyya sedikit memoles bola. Sebaliknya, Ragnar benar-benar melesatkan si kulit bundar dengan kencang.
Sebagai pemain keturunan beragama Islam, Ragnar Oratmangoen memamerkan sikap rendah hati. Ia memasang sebuah foto saat dirinya selebrasi bersama Sandy Walsh.
"Senang dengan tujuan kami, dan dengan satu poin di Arab Saudi! Menyala Abangku," tulis Ragnar dalam Instagram pribadinya dikutip, Senin.
Namun, penyerang keturunan dari Maluku itu membuat sebuah pemilihan suara dalam unggahan Instagram tersebut. Ia tetap membuktikan dari pengakuan netizen siapa yang layak menjadi pencetak gol.
"Anda yang memutuskan siapa yang mencetaknya," tulis dia lagi.
Ragnar pun menyelipkan tulisan namanya dengan ada gelar "haji". Ia menuliskan dalam pemilihan suara tersebut dengan kalimat "Wak Haji Oratmangoen".
Sedangkan, Ragnar menyantumkan julukan Sandy Walsh dengan kalimat "Es Cream Walsh" dalam fitur pemilihan suara dari Instagram. Netizen pun menentukan yang layak sebagai pencetak gol jatuh pada nama dirinya "Wak Haji Oratmangoen" meraih 70 persen suara.
(hap)
Load more