tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat mengupas alasan Surat Yasin kerap dibaca dalam kegiatan takziah orang meninggal dunia.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) menyebutkan dalam kegiatan melayat nama lain dari takziah. Sebutan itu berasal dari kata "azza" berarti hal yang tertinggi.
UAH melanjutkan bahwa takziah mempunyai awal kata "tak" dan diakhiri "iah". Kalimat itu mengandung unsur peningkatan kepedulian tolong menolong untuk orang meninggal dunia.
"Jadi usaha yang sungguh-sungguh untuk mengangkat, mendorong, menaikkan lagi sesuatu yang turun," ungkap Ustaz Adi Hidayat dinukil dari channel YouTube Jejak Wali, Minggu (26/10/2024).
Kandungan kalimat itu, kata UAH, penyebab alasan kerabat, tetangga, sanak saudara masih hidup menunjukkan solidaritasnya kepada orang meninggal dunia. Takziah pun tidak bisa dipisahkan sebagai tradisi khususnya di Indonesia.
Dalam tujuannya, takziah berupa kegiatan sebagai pengingat bagi orang yang masih hidup di dunia. Mereka diharapkan memperbanyak amalan ibadah.
Direktur Quantum Akhyar Institute itu menerangkan secara detail perihal takziah. Ini berasal dari pesan-pesan yang dititipkan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya sebelum meninggal dunia.
Dari makna kandungannya, Rasulullah SAW pernah menjelaskan bahwa almarhum atau almarhumah memiliki segala kebaikan selama hidup di dunia. Hal tersebut menjadi tugas umatnya mengangkat kebaikan mereka yang telah kembali kepada Allah SWT.
"Makanya Nabi berpesan, kalau ada yang meninggal dunia, ayo angkat kebaikan-kebaikannya," katanya.
Selain pengingat mencontoh kebaikan, UAH menyampaikan sarana larangan membongkar hal-hal negatif dari orang meninggal dunia.
"Aibnya tutup, kebaikannya angkat. Bukan dibicarakan buruknya," tuturnya.
"Jadi ada orang hidup dibicarakan, meninggal pun jadi gunjingan, yang dibicarakan keburukannya, contohnya Abu Jahal," sambungnya.
"Dan fitnah saat hidup, dan saat meninggal dunia," tambah dia.
Gosip membicarakan keburukan orang meninggal dunia dijelaskan langsung oleh Abu Hurairah dalam hadits riwayat, Rasulullah SAW bersabda:
"Apabila salah seorang di antara kalian bertasyahud, hendaklah ia meminta perlindungan kepada Allah dari empat perkara dengan mengucapkan, ‘Allahumma inni a'udzu bika min 'adzaabi jahannam, wa min syarri fitnatil masiihid dajjaal' (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahanam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal)." (HR. Muslim Nomor 588)
Sebagai penutup, pendakwah karismatik lahir dari Pandeglang itu menambahkan amalan kebaikan yang patut di angkat dari orang meninggal dunia, seperti amalan sedekah jariyah dan doa dari anak salehnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more