"Awalnya mereka terkejut. Mereka berkata, bagaimana Anda menjadi Muslim dalam bahasa Spanyol? Saya kemudian menjelaskan sejarah dan pengalaman saya," jelasnya.
Lebih lanjut, ia pun menceritakan pengalaman terbaiknya sejak awal mula membela klub di Indonesia. Ia juga tidak lupa mengatakan situasi yang terjadi saat berada di luar lapangan.
"Kita semua berdoa bersama sebelum dan sesudah latihan, sebelum dan sesudah makan. Jika kita berpergian dengan bus dan itu adalah waktu sholat, kita berhenti dan menunaikan ibadah shalat," terangnya.
Ia menuturkan Persik Kediri sebagai tim yang mengedepankan toleransi beragama. Hal itu diungkap langsung oleh Youssef saat waktu ibadah telah tiba di tengah bermain sepak bola.
"Saya ingat, kami menghentikan pemanasan karena kami mendengar suara adzan dari masjid terdekat," katanya.
Selain nyaman banyak pemain beragama Islam, Youssef pun merasa terharu terhadap sikap dari masyarakat Indonesia, khususnya warga Kediri.
"Saya menerima banyak pengikut di jejaring sosial dan setiap kali membuka pesan, banyak sekali yang masuk. Orang-orang mengenal saya," tuturnya.
Load more