Jakarta, tvOnenews.com-- Kabar perceraian pasangan artis Baim Wong dan Paula Verhoeven menjadi sorotan publik. Hal ini diungkapkan Baim sebagai suami karena merasa dikhianati.
Baim Wong dalam konferensi persnya pada Selasa (22/10/2024) sebagai Suami menjelaskan alasannya gugat cerai istrinnya, Paula Verhoeven.
Gugatan cerai Baim Wong kepada Paula Verhoeven dilayangkan ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Permohonan talak cerai Baim itu teregister dengan nomor perkara 3477/Pdt.G/2024/PA.JS per 8 Oktober 2024.
Lebih lanjut, Baim Wong menjelaskan kalau merasa dikhianati oleh dua orang sekaligus. Ia maksud ialah ada seorang Pria merupakan teman dekat, sementara orang kedua yang ia isyaratkan sang istri, Paula Verhoeven.
"Sebenarnya posisi saya itu sulit, saya memang dikhianati sama dua orang terdekat saya, dari pihak perempuan sama laki-laki, yang laki-laki itu teman baik saya sendiri," kata Baim Wong di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.
"Sebenarnya pas kejadian itu hari pertama saya sudah memaafkan, tapi pakai caranya saya. Saya enggak nyangkanya ketika saya mengetahui ada telepon laki-laki itu diganti sama pihak wanita," jelas Baim.
"Saya juga tidak mau suudzon, cuma dari rantai semua itu, karena ini sudah satu tahun ketidakjujuran itu ada," tambahnya.
Kemudian, bapak dua anak ini menegaskan agar tidak adanya kesalahpahaman soal perceraian Baim Wong dengan Paula Verhoeven. Alasannya melakukan konferensi pers tersebut.
"Sekali lagi, mungkin saya tidak akan sering untuk ngobrol begini ke depan. Sengaja sekarang begini supaya clear," pesan Baim.
Pandangan Islam soal suami gugat cerai
Atas kasus cerai Baim Wong dan Paula Verhoeven akibat perselingkuhan dilakukan Paula Verhoeven, tentu mengejutkan siapapun.
Lantas, alasan apa suami dalam Islam boleh talak istri?, seperti yang dilakukan Baim Wong ke Paula Verhoeven. Hal inilah perlu dipahami dari pandangan Islam, simak penjelasan Buya Yahya.
Menurut Buya dalam ceramahnya di YouTube Al Bahjah tv, dikutip Selasa (22/10) kalau suami memiliki hak untuk gugat istri, tetapi ada satu hal yang perlu dipahami.
Buya sebut yang perlu dipahami untuk keputusan untuk bercerai, adalah lakukan cek terlebih dahulu atas peran suami sendiri dalam rumah tangga. Apakah suami sudah jadi pemimpin yang baik?.
Buya menyampaikan agar keputusan diambil bisa jadi pertimbangan. Sebab banyak permasalahan bisa terjadi di antara suami dan istri hal itu wajar.
"Seorang suami, suaminya harus sadar dulu kalau dia imam, imam itu memimpin harus sudah siap menikah. Nah menyadari dirinya, seorang pemimpin ya mengayomi dong," kata Buya Yahya.
"Permasalahan itu macam-macam, bisa ekonomi, tapi dia bekerja dan seterusnya. Kemudian termasuk istrinya kurang adab, sebab istri manusia murni jadi bukan malaikat ya," sambungnya.
Kendati demikian, kalau keputusan suami pada akhirnya memutuskan cerai. Umum dilihat dari letak kesalahan istri.
Kesalahan dimaksud Buya ialah terberat biasanya, seperti sulit dididik atau dibimbing suami. Bahkan, ada juga kasus selingkuh atau zina.
"Bisa saja suami menemukan kesalahan istri, mungkin tidak shalat, atau naudzubillah kepeleset zina dan sebagainya.Kalau bicara soal boleh kah menceraikan itu gampang kriterianya," jelas Buya.
"Tapi fungsi imam harus dihadirkan dulu dong. Kan begitu, istri melakukan zina atau sebagainya, maka suami bisa menceraikan karena dianggap bisa merusak nasabnya dikemudian hari," terangnya (klw).
waallahualam
Load more