Ketum PB HMI Turut Buka-bukaan Pemilihan Menteri Baru: Harus Berpengalaman dan Berkompetensi

Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Bagas Kurniawan ikut berbicara dalam pemilihan menteri baru kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

Bagas, Ketum PB HMI mengatakan nama-nama daftar menteri baru harus didasari dengan jiwa yang mampu menghadapi tantangan besar dalam menyejahterahkan masyarakat Indonesia.

"Para menteri harus mampu menghadapi tantangan global, seperti pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan pembangunan berkelanjutan, dengan solusi-solusi yang tepat sasaran," ungkap Bagas dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (15/10/2024).

Lanjut, Bagas mengharapkan puluhan nama calon menteri dan wakilnya harus didasari dengan pemilihan kompetensi sesuai bidangnya. Misalnya salah satu kandidat memiliki keilmuan berbasis agama.

Sumber :

• Antara/Asprilla Dwi Adha

Menurutnya, keahlian dan pengalaman sesuai dengan bidang yang diemban nanti setidaknya dapat memberikan hasil dalam menjalani program pemerintahan kabinet baru.

"Kita berharap pemilihan menteri tidak hanya didasarkan pada kepentingan politik atau kedekatan personal," jelasnya.

"Tetapi juga harus mengutamakan profesionalisme, kapabilitas, dan pengalaman kerja yang jelas," sambungnya.

Ketum PB HMI tersebut ketepatan posisi strategis menteri kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming bisa membantu seluruh target nasional dapat terbantu sebagai upaya dilakukan pemerintah.

Maka, ia mewakili HMI menegaskan transparansi dalam pemilihan calon menteri kabinet baru sangat penting. Hal ini guna mendorong tata kelola pemerintahan secara kredibel, akuntabel, serta profesional.

"Indonesia membutuhkan pemimpin-pemimpin yang siap bekerja keras, bukan sekadar memikirkan kepentingan politik jangka pendek," tandasnya.

Sementara, presiden terpilih Prabowo Subianto telah melakukan proses pemanggilan beberapa tokoh di tempat tinggalnya berada di Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024) sampai Selasa (15/10/2024).

Pemanggilan 49 tokoh tersebut bermaksud untuk memilih calon menteri beserta wakilnya selama periode 2024-2029.

(ant/hap)