Ia membahas HSN 2024 karena mendapat amanat terkait persiapan payung berbasis hukum saat melaksanakan HSN 2024.
"Bahwa kami termasuk salah satu yang diberi amanah untuk menyiapkan payung hukum Hari Santri Nasional. Kemudian saya dengan Pak Pratik (Pratikno) yang sekarang Mensesneg saling bertukar email untuk menyiapkan draf yang bisa direkomendasikan pada Bapak Jokowi saat itu sebelum beliau dilantik sebagai presiden di tahun 2014," jelasnya.
Ia menginformasikan tidak mudah dalam membentuk rumusan HSN 2024 kala itu. Hal ini mengingatkan banyak yang merasa ragu terkait bukti catatan sejarah saat proses pencariannya.
"Ada yang bilang pada peristiwa itu santrinya hanya 12 orang. Ini menjadi hal penting menurut saya bahwa ternyata banyak yang ingin menghilangkan peran NU dalam memperjuangkan kemerdekaan dan kemudian mempertahankan kemerdekaan RI," terangnya.
Ia memaparkan perjuangan secara totalitas dalam sejarah NU tidak bisa dilupakan khususnya ketika mempertahankan dan meraih kemerdekaan Indonesia.
"Itulah mengapa pasukan yang turun dalam agresi militer yang kemudian puncaknya di Surabaya itu adalah pasukan santri dan para pengasuh pesantren," imbuhnya.
Load more