tvOnenews.com - Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri berhasil membuat skuad asuhannya membantai telak atas Maladewa.
Laga Timnas Indonesia U-20 kontra Maladewa dalam Grup F Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 telah digelar di Stadion Madya, Jakarta, Rabu (25/9/2024).
Sejak awal pemain Timnas Indonesia telah mendominasi permainan atas Maladewa.
Skuad asuhan Indra Sjafri sempat mengancam gawang Maladewa melalui aksi Aditya Warman dan disambar dengan Jens Raven pada menit ke-15.
Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri. (tvOnenews.com/Ilham Giovani)
Dony Tri Pamungkas memegang ban kapten dipercaya Indra Sjafri melakukan tendangan sudut secara sempit pada menit ke-35.
Sayangnya tendangan Dony Tri Pamungkas membentur tiang gawang bagian kanan kiper Maladewa.
Dony yang menjadi kapten kembali memberikan serangan berbahaya pada menit ke-37.
Meski demikian, tembakannya kembali gagal atas kegesitan kiper Maladewa.
Hal ini membut skor Timnas Indonesia Vs Maladewa masih 0-0 lantaran Jens Raven dan kawan-kawan belum memperlihatkan ketajaman golnya.
Namun, skuad asuhan Indra Sjafri mulai menunjukkan keganasannya melalui gol Aditya Warman pada menit ke-54.
Aditya Warman membuka skor Timnas Indonesia lebih unggul melalui assist Dony Tri Pamungkas.
Lagi-lagi Dony Tri Pamungkas memberikan assist pada menit ke-56 membuat pemain muda Macan Kemayoran itu semakin subur menunjukkan permainan apiknya.
Toni Firmansyah akhirnya berhasil membukukan cetakan gol membuat Indonesia meraih skor 3-0 pada menit ke-60.
Jens Raven juga turut berkontribusi mencetak gol setelah enam menit Toni menembuskan bola ke dalam gawang Maladewa.
Sontak, Timnas Indonesia U-20 membukukan skor 4-0 mengungguli Maladewa pada menit ke-66.
Dari empat gol berasal dari pemain Timnas Indonesia U-20 tidak luput menyoroti sikap yang dilakukan oleh Indra Sjafri.
Indra Sjafri terus memperlihatkan dirinya selalu menyempatkan sujud syukur setiap skuad asuhannya mencetak gol.
Ia tidak merasa malu harus melakukan sujud syukur ketika di pinggir lapangan.
Ternyata Indra Sjafri pernah mengungkap ada makna dan tujuan yang dilakukan oleh dirinya selalu menyempatkan sujud syukur.
Terutama saat skuad asuhannya mencetak gol telah menjadi kebiasaan dirinya dan tim sujud syukur.
Dikutip melalui artikel tvOnenews.com sebelumnya, Kamis (26/9/2024), Indra Sjafri mengungkap alasan dirinya sujud syukur.
Indra Sjafri juga telah mengetahui dirinya dianggap sebagai pencetus sujud syukur sebagai kebiasaan selebrasi gol dari Indonesia.
Tak hanya sujud syukur, pelatih usia 61 tahun itu juga mengajarkan skuad asuhannya selalu mencium tangan wasit baik sebelum dan setelah pertandingan.
Indra Sjafri pun menceritakan sujud syukur dicetus ketika para pemain dan jajaran pelatih melakukan selebrasi gol dan cium tangan wasit hendak mulainya pertandingan.
Ia menuturkan bahwa dirinya ditugaskan untuk memegang sebagai pelatih pada level Timnas Indonesia usia muda.
Kala itu ia menerima pendaftaran pemain hanya dari DKI Jakarta. Namun, ia memutuskan untuk blusukan ke seluruh wilayah Indonesia.
Hal ini mengingat dirinya belum puas menemukan komposisi pemain yang dapat berkontribusi penuh untuk Timnas Indonesia.
Seketika Indra Sjafri membuat fakta mengejutkan berhasil membuat Timnas Indonesia level U-19 menjadi juara Piala AFF U-19 2013.
Indra Sjafri mengakui alasan Evan Dimas dan kawan-kawan juara Piala AFF U-19 2013 tidak luput dari ajaran darinya untuk selalu sujud syukur.
Ia menyatakan sujud syukur sebagai bentuk merasakan kenikmatan atas pemberian dari Tuhan.
"Itu dari 2013, emang saya sudah kebiasaan karena memang kalau kita dapatkan kita kenikmatan kita harus bersujud," ungkap Indra Sjafri dalam podcast Deddy Corbuzier.
Ia lebih menekankan skuad asuhannya untuk bersujud daripada melakukan selebrasi gol yang tidak bermanfaat.
Misalnya para pemain sering kali melakukan selebrasi gol dengan cara membuka baju berpotensi menciptakan pelanggaran atau kartu kuning dari wasit.
"Saya yakin sujud syukur itu mungkin secara rukun tidak memenuhi persyaratan masa pemain celana pendek, enggak wudhu dan sebagainya," jelasnya.
Indra Sjafri juga meyakini kebiasaan para pemain dan jajaran pelatih selalu sujud syukur dijadikan sebagai simbol dan budaya baru dari sepak bola Indonesia.
"Tapi kan ada simbol, bersyukur kok. 2013 saya lakuin, kan semuanya sekarang sujud syukur," tandasnya.
(hap)
Load more