Jakarta, tvOnenews.com--Syekh Ali Jaber mengatakan kalau masalah hidup itu beragam, salah satunya utang dan juga bisa seret rezekinya.
Dengan begitu, Syekh Ali Jaber menyarankan untuk shalat Dhuha cukup tepat karena masuk ibadah sunnah.
Sebagaimana, selain shalat dhuha juga ada tahajud, sebab keduanya sama-sama memiliki keistimewaan yang sangat dianjurkan, setelah ibadah shalat wajib.
Dalam pelaksanaannya, kata Syekh Ali Jaber shalat dhuha terbagi 3 waktu.
Sementara untuk jumlah rakaat dhuha itu beragam, mulai 2 hingga 8 rakaat atau lebih.
Lantas berapa afdholnya? berikut penjelasan Syekh Ali Jaber.
Perlu dipahami, shalat dhuha dikenal amalan rezeki, dan memudahkan segala niat baik, seperti kemudahan dalam bekerja atau masalah hidup.
Mendengarkan ceramah Syekh Ali Jaber soal shalat dhuha, disebutkan rakaatnya beragam, mulai dari 2, 4, 6 sampai 8 atau 12 rakaat.
Dalam penjelasannya, Syekh Ali di YouTube Yayasan Syekh Ali Jaber, dikutip Sabtu (21/9/2024). Shalat dhuha dilaksanakan di waktu setelah matahari terbit.
Bukan di waktu setelah subuh. Umumnya, shalat dhuha umum saat pagi sekitar 15-20 menit setelah shalat subuh.
"Tapi di waktu matahari terbit tidak boleh langsung shalat dhuha. Waktu saat matahari terbit di waktu jam 4.40 menit dan setelah adzan shalat subuh itu jam 4.50 atau jam 5.00 WIB baru bisa shalat dhuha," jelas Syekh Ali Jaber.
"Jadi haris dijeda 15 menit setelah adzan subuh bisa mulai shalat dhuha. Bisa juga disebut waktu surup," sambungnya.
dok.ilustrasi shalat dhuha
Sementara itu, batas waktu shalat dhuha sendiri, kata Syekh Ali Jaber cukup panjang, yaitu sampai jelang shalat dzuhur.
"Waktunya sejak matahari terbit sampai jelang Dzuhur ya sekitar 11.30 WIB," terang Syekh Ali Jaber.
Sementara untuk jumlah rakaatnya, ia jelaskan kembali bisa disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing.
Menurut Syekh Ali Jaber yang dianjurkan shalat dhuha sunnahnya seperti Nabi Muhammad SAW jumlahnya 8 rakaat.
"Sementara untuk jumlahnya yang disunnahkan yaitu 8 rakaat bukan 12. Yang paling sedikit itu 2. Apakah boleh dua rakaat saja?," kata Syekh Ali Jaber.
"Boleh, contohnya karena orang bekerja. Sehingga harus disesuaikan dengan pekerjaan," jawabnya.
Namun, jumlah rakaat yang afdhol menurutnya ialah 4 rakaat. Sementara waktunya, kata Syekh Ali Jaber tidak spesifik karena bisa disesuaikan kebutuhan dan kemampuan.
"Untuk waktu pelaksanaannya, sendiri pun bisa dibagi bisa habis subuh atau jam 6.30, bisa ke atas jelang kerja (pertengahan) sebentar lagi jam 9 atau 11. Yang paling afdol jumlah rakaatnya yaitu 4 rakaat," terang ulama Indonesia itu.
Sebagaimana, Rasulullah SAW bersabda: ‘Shalat Dhuha adalah shalat orang-orang yang kembali kepada Allah dengan bertaubat’,” (HR al-Hakim dan ia berkata: “Ini hadits shahih sesuai syarat Imam Muslim).
Sehingga keputusan untuk berapa jumlah rakaatnya disesuaikan oleh pembaca, info di atas sebagai pendapat dari ulama. (klw).
Waallahualam
Load more