tvOnenews.com - Waktu shalat Tahajud berada di sepertiga malam. Sedangkan Subuh saat menjelang matahari terbit.
Namun, waktu shalat Tahajud dan Subuh memiliki pelaksanaannya dikerjakan saat langit belum memunculkan cahaya matahari.
Hal ini mengingatkan shalat Tahajud mempunyai batas akhir waktu sampai menjelang fajar shadiq atau ditandai dengan suara adzan Subuh.
Meski begitu, beberapa muadzin tiba-tiba banyak yang mengumandangkan adzan shalat Subuh di tengah-tengah waktu pelaksanaan Tahajud.
Hal ini membuat orang-orang bertanya terkait tujuan suara adzan Subuh yang berkumandang pada waktu shalat Tahajud.
Ilustrasi masjid yang mengeluarkan suara adzan Subuh di waktu pelaksanaan shalat Tahajud. (Freepik)
tvOnenews.com melansir dari tayangan channel YouTube Al-Bahjah TV, Kamis (19/9/2024), Buya Yahya membahas tentang adzan yang berkumandang di waktu sepertiga malam.
Buya Yahya mengingatkan umat Muslim agar tidak salah mengartikan perbedaan waktu Tahajud dan Subuh.
Buya Yahya menyampaikan shalat Tahajud dilaksanakan pada sepertiga malam.
Ia menyatakan Tahajud berakhir apabila adzan Subuh terdengar yang ditandai telah memasuki waktu terbitnya fajar shadiq.
Ia membahas terkait banyak muadzin yang sengaja mengumandangkan adzan pada waktu Tahajud.
Ia mengambil pemabahasan tersebut lantaran kebanyakan orang merasa heran terkait suara adzan Subuh itu.
Padahal daerah tersebut memiliki jadwal shalat Subuh sekitar jam 4 pagi, tetapi adzan sudah berkumandang sebelum waktu tersebut.
Namun, pengasuh LPD Al Bahjah, Cirebon itu menegaskan bahwa memang ada adzan yang dikumandangkan ketika umat Muslim sedang mengamalkan Tahajud.
Buya Yahya menjelaskan ada tujuan yang didirikan oleh muadzin melalui adzan Subuh di waktu sepertiga malam.
Pendakwah karismatik asal Blitar itu menyebutkan suara tersebut sebagai tanda adzan Subuh pertama.
Ia menuturkan adzan Subuh yang pertama dikumandangkan sebelum waktu shalatnya tiba.
Menurutnya, fungsi adzan Subuh pertama tersebut bertujuan agar umat Muslim mengerjakan shalat Tahajud.
Hal itu sangat membantu orang-orang tengah tidur terlelap terbangun dengan suara adzan tersebut.
"Adzan Subuh ada dua, sebelum Subuh itu disebut sebagai adzan Subuh juga sebelum masuk Subuh. Untuk bertahajud," jelas Buya Yahya.
Kemudian, Buya Yahya menegaskan muadzin akan mengumandangkan adzan yang kedua kalinya sebagai tanda waktu shalat Subuh tiba.
"Baru setelah itu adzan Subuh," ungkapnya.
Pendakwah itu mengingatkan agar umat Muslim tidak salah mengartikan adzan yang dikumandangkan pertama kali dijadikan acuan waktu shalat Subuh telah tiba.
Ia merasa heran masih banyak umat Muslim yang terkecoh dengan suara adzan tersebut dijadikan patokan untuk segera melaksanakan shalat Subuh.
Ia kembali menyatakan adzan Subuh pertama merupakan panggilan agar umat Muslim menunaikan shalat Tahajud bukan diartikan untuk menunaikan kewajiban utamanya.
"Kalau adzan Subuh, adzan yang pertama belum masuk waktu shalat," katanya.
Buya Yahya turut mendukung waktu adzan Subuh pertama agar selalu dikumandangkan di setiap daerah.
"Jadi perlulah masjid-masjid mushola-mushola dihidupkan adzan pertama, adzan kedua waktu Subuh," terangnya.
Dari penjelasan tersebut, Buya Yahya berharap agar umat Muslim memahami arti suara adzan tersebut dan tidak perlu bergegas ke masjid lebih cepat.
"Tapi memang ada, karena tidak dibudayakan jadi ada jemaah nginep di sini tuh bingung dengar adzan yang pertama sudah pada pergi ke masjid," tuturnya.
"Rupanya belum masih, ini adzan yang pertama. Adzan yang pertama sebelum subuh ada, baru nanti adzan yang kedua waktu Subuh," tukasnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more