"Maksudnya mewarisi apa yang diwarisi dan mewarisi itu kaidahnya yang diwarisi itu pasti meninggal, yang mewarisi tidak," jelasnya.
"Berarti yang mewarisiku adalah orang yang hidup setelahku," sambungnya.
Meski demikian, Buya Yahya menyatakan anak-anak dijadikan sebagai warisan para orang tua mereka kelak akan kembali kepada Allah SWT.
"Maka yang mewarisi dan tidak akan mati hanya Allah," tegasnya.
Ia mengingatkan warisan yang diberikan bukan berarti Allah SWT membutuhkan mereka melainkan hanya Dia yang berhak untuk menentukan hamba-Nya memiliki keturunan.
"Waris yang mewarisi seolah-olah dia hidup setelah yang diwarisi meninggal," terangnya.
"Tapi dia pun pada akhirnya juga meninggal di warisi yang lainnya," lanjutnya.
Menurutnya, warisan berupa keturunan anak sebagai salah satu bentuk agar manusia menanamkan kecintaan kepada Allah SWT.
Ia berasumsi jika seseorang menanamkan keyakinan dan selalu berprasangka baik maka Allah SWT akan memberikan keturunan kepada mereka.
"Ini adalah tentang membangun keyakinan dan prasangka baik kepada Allah dengan contoh-contoh yang seperti itu," tuturnya.
Dari Doa Nabi Zakaria AS, Buya Yahya menyatakan saat seseorang meminta hajat tidak perlu ragu mengungkapkannya kepada Allah SWT melalui doa.
Load more