Jakarta, tvOnenews.com - Panitia Khusus (Pansus) Angket DPR RI terus menyelidiki dugaan pelanggaran dalam penyelenggaraan ibadah haji 1445H/2024M.
Menurutnya, menu makanan yang disajikan kepada jemaah haji tidak sesuai dengan hidangan Nusantara.
Bahkan menurut Ja’far, banyak katering yang menyediakan makanan cepat saji.
Mengenai hal ini, pihak Kementerian Agama (Kemenag) memastikan telah menyajikan berbagai menu nusantara selama penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri (Diryanlu) Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Subhan Cholid mengatakan, penyusunan menu jemaah ini juga mempertimbangkan kebutuhan nutrisi dan ketersediaan bahan baku makanan di Arab Saudi.
"Jemaah haji mendapatkan menu Nusantara selama di Saudi. Tentunya, kami belum bisa memenuhi selera 213 ribu lebih lidah jemaah. Tetapi, menu yang disiapkan sudah sesuai dengan kebutuhan nutrisi jemaah haji," ujar Subhan di Jakarta, Selasa (17/9/2024).
Subhan juga menjelaskan, menu yang disiapkan, telah disusun oleh ahli gizi dari berbagai lembaga-lembaga yang kredibel.
"Dari Sekolah Tinggi Pariwisata, Kementerian Kesehatan, menyusun menu itu. Kemudian disesuaikan dengan ketersediaan bahan baku yang ada di pasar Arab Saudi sehingga menu-menu itu tentu sudah melalui pertimbangan yang sangat matang," ungkapnya.
Sementara berdasarkan catatan Direktorat Pelayanan Haji Luar Negeri, menu Nusantara yang disajikan selama di Makkah dan Madinah di antaranya orek tempe cabe hijau, telur dadar, semur ayam, sambal goreng kentang, keripik kentang mustofa, tumis timun wortel, ikan patin balado, terong balado, rendang daging, dan opor ayam.
Menu khas Nusantara juga disajikan kepada jemaah saat masa puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Adapun menu saat puncak haji di Armuzna antara lain rendang ayam, telur orak arik daging cincang, ikan patin bumbu kuning, dan daging sapi bumbu tongseng.
Ia menambahkan, selama di Arab Saudi jemaah haji mendapatkan konsumsi sebanyak tiga kali sehari.
"Setiap jemaah mendapatkan kurang lebih 127 kali makan. Kalau ditotal dengan jumlah jemaah yang 213.320 itu totalnya lebih dari 27 juta paket konsumsi selama berada di Arab Saudi," katanya.
Selain itu, mulai tahun ini, Indonesia juga menggunakan makanan siap saji dalam layanan katering jemaah haji. Makanan ini didatangkan dari Indonesia, total ada sekitar 1,7 juta box, dan diistribusikan di Makkah dan saat puncak haji di Armuzna.
Makanan siap saji ini kata Subhan tentu juga memenuhi cita rasa nusantara.
Tak hanya itu, Subhan mengatakan, tahun ini juga telah dilakukan ekspor sebanyak 70 ton bumbu Nusantara untuk memenuhi kebutuhan konsumsi jemaah haji Indonesia di Arab Saudi.
Kedua hal ini dikatakan Subhan dilakukan Kemenag sebagai upaya dalam memberikan layanan konsumsi yang optimal sekaligus membangun ekosistem ekonomi haji. (put)
Load more