tvOnenews.com - Sholawat menjadi salah satu bacaan berupa doa yang diamalkan saat mengerjakan shalat.
Bacaan sholawat meliputi pujian kepada Nabi Muhammad SAW dalam shalat terletak di bagian tasyahud akhir.
Sholawat salah satu bagian dari rukun shalat yang hukumnya bersifat wajib.
Namun, beberapa orang masih bertanya-tanya terkait orang yang rajin melantunkan sholawat setiap hari jarang mengerjakan shalat.
Sebagian orang menyebutkan bahwa, orang yang rajin sholawat tetapi tidak pernah shalat maka hidupnya tidak akan selamat.
Ilustrasi mengamalkan sholawat setelah shalat. (Pixabay/aamiraimer)
Sebaliknya, orang rajin sholawat tersebut masih mendapat keselamatan dari Allah SWT meski tidak pernah menyentuh shalat.
Dilansir tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube SANTRI GAYENG, Selasa (10/9/2024), Gus Baha membahas tentang sholawat dan shalat.
Gus Baha menyampaikan bahwa, dirinya sering menemukan orang yang tidak pernah sama sekali mengerjakan shalat.
Namun, Gus Baha mengatakan orang yang tidak pernah shalat tersebut ternyata rajin melantunkan sholawat.
Hal ini mengingat sholawat sebagai bentuk bacaan memberikan pujian kepada Nabi Muhammad SAW.
Ia pun memahami kebanyakan orang menganggap meski rajin sholawat tetapi jarang shalat disebut tidak akan selamat di akhiratnya.
Gus Baha mengambil dari kisah Nabi Muhammad SAW untuk membahas kasus ini.
Pria bernama asli KH. Ahmad Bahauddin Nursalim itu menerangkan ada orang yang selalu membuat Nabi Muhammad SAW selalu tertawa.
Ia menyampaikan orang tersebut bernama Abdullah biasa dipanggil teman-temannya dengan nama Khimar.
Ia menjelaskan bahwa, Khimar selalu membuat wajah Nabi Muhammad SAW selalu ceria.
Meski sebelumnya Nabi Muhammad SAW selalu memasang wajah serius saat memimpin perang dan sebagainya.
Lanjut, Gus Baha mengatakan bahwa, Khimar adalah seorang pemabuk dan selalu menempatkan kegiatannya di masjid yang dikunjungi Nabi SAW.
Gus Baha mengutip ucapan Nabi Muhammad SAW, "Kamu itu orang fasik kok enggak di terminal atau di jalanan, tapi kok malah di masjid?."
Ia pun mengatakan Khimar saat menjawab pertanyaan bahwasanya beliau akan mengeluh apabila tidak bisa melihat atau Bersama Nabi Muhammad SAW.
Khimar juga mengakui jika dirinya tidak mengonsumsi minuman keras (miras) akan merasakan keluhan luar biasa.
Gus Baha menjelaskan bahwa, Nabi Muhammad SAW tetap mengacu kepada ketentuan dan larangan dari Allah SWT untuk seorang pemabuk.
Orang yang menjadi pemabuk akibat mengonsumsi miras maka akan diberikan hukuman meski tidak ada batasannya lantaran tak dijelaskan dalam Al-Quran.
Ia pun menyatakan kala itu Nabi Muhammad SAW memberikan hukuman memakai barid atau ni'al sebanyak 20 hingga 80 kali pukulan.
"Barid itu pelepah kurma dan ni'al itu sandal," ungkap Gus Baha.
Lanjut, pria usia 53 tahun itu menjelaskan bahwa, Khimar pernah ditegur sahabatnya.
Sahabatnya menyampaikan bahwa Khimar telah dilaknat oleh Allah SWT akibat sering mabuk-mabukkan.
Namun, Nabi Muhammad SAW memarahi sahabat tersebut telah memberikan laknat kepada khimar.
Nabi SAW mengatakan Khimar ternyata selalu mencintai Allah dan dirinya lantaran menganggap sebagai Rasul.
"Meskipun dia seorang peminum arak, tapi dia suka dengan Allah dan Rasul," tuturnya.
Gus Baha memaparkan bahwa Khimar tidak dikeluarkan dari daftar seorang hamba mencintai Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
Meski Khimar selalu berbuat maksiat dengan cara selalu mengonsumsi miras.
Gus Baha menegaskan dari kesepakatan Ahlus Sunnah terkait pemabuk atau orang yang bermaksiat tidak selalu membenci atau menjauhi Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Ia menyampaikan bahwa, hal tersebut hanya dipengaruhi oleh hawa nafsu dan tidak menunjukkan ciri-ciri membenci Allah SWT dan Rasulullah SAW.
"Semua kesalahan itu ya kesalahan saja, tapi tidak menjadikan kafir dan bukan berarti kita tidak cinta Allah dan Rasul," jelasnya.
Ia pun tidak mempermasalahkan jika orang selalu bersholawat jarang mengerjakan shalat.
"Makanya menurut saya kalau ada orang tidak shalat tapi ikut sholawatan, itu tidak masalah. Faktanya dia suka saat sholawatan," katanya.
"Bisa saja itu awal dia dapat hidayah," sambungnya.
Gus Baha menyinggung orang yang selalu sholawat lebih baik dibandingkan tidak sama sekali dan ditambah tak pernah shalat.
"Kalau dia tidak pernah sholawatan, dan tidak shalat, lalu jalur hidayahnya darimana?," tanya dia.
"Jadi saya ulangi lagi, setiap kitab Ahlus Sunnah yang asli, itu setiap ada ayat Allah tentang fasik masuk neraka, itu pasti disebabkan kekafiran dan kedustaan," tandasnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more