Silaban sendiri menyebut desain arsitektur Masjid Istiqlal itu tidak meniru dari negara manapun. Ia akan tetapi juga sulit menjelaskan dari mana datangnya ide desainnya. Patokannya dalam merancang hanya berdasarkan kaidah-kaida arsitektur yang sesuai dengan iklim Indonesia dan apa yang dikehendaki orang Islam terhadap masjid.
“Rancangan Pak Silaban memang selalu memikirkan soal iklim. Rancangannya konsisten soal itu. Tak pernah ada rancangannya yang menggunakan pendingin udara. Karakter lainnya adalah monumentalis,” kata Setiadi Sopiandi penulis buku biografi Silaban pada Koran Insulindo.
Setelah masjid digunakan, Silaban ternyata terus mengikuti perawatan dan penggunaan masjid oleh umat Islam. Pada sebuah pameran tentang Silaban di Galeri Nasional, misalnya terungkap Silaban menulis surat pada warga yang menanyakan soal karpet yang digunakan di Masjid Istiqlal.
Kunjungan Kenegaraan Paus Fransiskus ke Indonesia ini merupakan ketiga kalinya, setelah Paus Paulus VI pada tahun 1970 dan kunjungan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989.
Paus Fransiskus melakukan perjalanan apostolik ke kawasan Asia-Pasifik selama 3-13 September 2024, untuk mengunjungi empat negara, yakni Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura. Perjalanan selama 11 hari itu akan menjadi lawatan paling lama Bapa Suci berusia 87 tahun tersebut, sejak 11 tahun kepemimpinan atas Tahta Suci Vatikan.(bwo)
Load more