Jakarta, tvOnenews.com-- Melaksanakan ibadah shalat secara berjamaah memang sangat dianjurkan dalam Islam.
Sebab ada pahala yang didapatkan, khususnya bagi kaum pria itu lebih diutamakan agar lebih afdhol.
Sebagaimana, melansir laman NU Online disampaikan Imam An-Nawawi menjelaskan dalam kitab Al-Majmu’:
قَالَ الشَّافِعِيّ فِي الْمُخْتَصَرِ وَالْأَصْحَابُ فِعْلُ الْجَمَاعَةِ لِلرَّجُلِ فِي اْلمَسْجِدِ أَفْضَلُ مِنْ فِعْلِهَا فِي الْبَيْتِ وَالسُّوْقِ وَغَيْرِهِمَا لِمَا ذَكَرْنَاهُ مِنَ الْأَحَادِيْثِ فِي فَضْلِ الْمَشْيِ إِلَى اْلمَسْجِدِ وِلِأَنَّهُ أَشْرَفُ وَلِأَنَّ فِيْهِ إِظْهَارَ شِعَارِ الْجَمَاعَةِ
Artinya, “As-Syafi’i mengatakan dalam Al-Mukhtasar dan para murid-muridnya bahwa mengerjakan shalat berjamaah bagi laki-laki di masjid lebih baik daripada mengerjakannya di rumah, di pasar, dan di tempat lain, karena hadits yang kami sebutkan mengenai keutamaan berjalan ke masjid, dan karena masjid lebih mulia, serta dapat menampakkan syiar jamaah.” (An-Nawawi, Al-Majmu’, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: 2011], juz V, halaman 168).
Sehubungan dengan shalat, ada pertanyaan umum, apakah boleh memberikan sinyal sebuah peringatan ke Imam saat shalat berjamaah, ketika dia lupa atau salah?
Hal ini pun lumrah terjadi, mengingat kita manusia yang bisa jadi mudah lupa atau terlewatkan bacaan ataupun gerakan shalatnya.
Hal inipun akan dijelaskan Ustaz Khalid Basalamah yang menjelaskan sebenarnya, beri peringatan ke Imam shalat berjamaah itu disunnahkan di dalam Islam.
Lebih jelas, kata Ustaz Khalid Basalamah yang dikutip dari YouTubenya Khalid Basalamah Official, Kamis (29/8/2024). Ternyata boleh kita berikan peringatan kepada Imam Shalat dengan cara yang disunnahkan yaitu mengucap 'Subhanaallah'.
"Kalau misalnya kita lagi salat zuhur Berjamaah dengan seorang Imam ternyata di rakaat kedua imamnya lupa tahiyat. Lalu imamnya berdiri dia lupa lalu, kita sebagai laki-laki disunnahkan untuk mengucapkan Subhanallah," kata Ustaz Khalid Basalamah.
"Berikan peringatan padanya. Kalau perempuan itu menepuk punggung telapak tangannya," tegasnya.
"Itu harusnya si Imam paham dalam Islam, masalahnya kalau imamnya nggak mau ikut, karena imamnya pahamnya dia udah Tahiyat. Bisa saja namanya juga manusia bisa lupa lalu apa yang kira-kira kita bisa lakukan?," kata Ustaz Khalid menambahkan.
Dalam praktiknya, saat shalat berjamaah memungkinkan seorang Imam melupakan atau mengabaikan peringatan makmum.
Sebab merasa tidak ada yang salah, sehingga dalam contoh tadi si imam tidak mau tahiyat awal. Apa yang harus dilakukan?.
"Kita bilang Subhanallah dia nggak mau, tetap saja dia berdirilah. Harus kita ikut, tidak bisa kita melanggar," ungkap Ustaz Khalid Basalamah.
"Kata Nabi Muhammad SAW, Imam dijadikan untuk menyempurnakan shalat kalian kalau dia benar, dia panen pahala dari kalau dia salah dan kalian benar kalian dapat pahala, dia (Imam) akan tanggung jawab di hadapan allah SWT," pesan Ustaz Khalid Basalamah.
Maka sebagai makmum, tetap harus mengikuti Imam, itu sudah menjadi aturan dalam Islam. Biasanya terjadi, ketika Imam merasa sakit atau ada hal tertentu sehingga tidak berdiri.
"Tapi kenapa dalam syariat Islam kita disuruh ikuti?, sesuai kata Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, imam kalian maka berdirilah, kalau Imam kalian duduk duduklah, nanti kalau saya lagi shalat magrib tadi tiba-tiba pas berdiri rakaat ketiga kakinya sakit dia duduk shalatnya apa yang kita lakukan?," penjelasannya.
Tetap duduk juga kita harus ikut, walaupun kita tidak sakit begitu kata Nabi SAW. Kita wajib mematuhi pemimpin tersebut dan siapapun yang coba-coba mendahului gerakan imam kepalanya diganti menjadi kepala keledai, begitu dalam hadits tidak boleh, harus patuh," tegas Ustaz Khalid Basalamah. (klw)
waallahualam
Load more