Jakarta, tvOnenews.com-- Kabar duka datang dari Pontianak yang tengah jadi sorotan, karena seorang ibu tega membunuh anaknya.
Diketahui, kematian seorang bocah SD bernama Nizam yang ternyata dibunuh oleh sang ibu tiri.
Hal ini terungkap, lantaran kedua orang tua dari almarhum Nizam Ahmad Alfahri, melaporkan atas kehilangan oleh sang ayah yang baru pulang dari luar kota ke Pontianak.
Saat itu, ibu tiri sebagai pelaku pembunuhan pun belum mengaku.
Kabid Humas Polda Kalimantan Barat, Kombes Pol Raden Petit Wijaya mengatakan pihaknya, masih mendalami sudah berapa lama penganiayaan terjadi terhadap Nizam yang dilakukan oleh sang ibu tiri.
Kronologinya, kematian Nizam dari tanggal 19 Agustus 2024, saat bocah Pontianak itu pulang sekolah.
Dijelaskan oleh Petit, Nizam pulang dari sekolah sekitar pukul 11.00 WIB dan tiba di Rumah.
Namun, ibu tiri Nizam yang bernama Iftahurrahmah tidak mau membukakan pintu untuk anak tirinya itu.
Namun, sangat disayangkan, bocah 6 tahun tersebut dibiarkan seharian berada di luar rumah, bahkan di saat terjadi hujan di malam harinya.
Secara umum akan buat fisik anak lemah karena kondisi kecapean dan tidak diberi makan.
Menurut Petit, Nizam sempat didorong dan dibanting oleh Iftahurrahmah karena merasa kesal.
"Sempat setelah tanggal 20 atau hari Selasa itu, korban didorong kemudian, mohon maaf, dibanting juga iya. Setelah prarekonstruksi kemarin itu baru tercurahkan," kata Petit diwawancarai tvOne, dikutip Senin (26/8/2024).
Pandangan Islam soal Peran Ibu dalam Rumah Tangga
Tangkapan layar youtube
Sehubungan dengan kasus Nizam yang miris itu, mendapatkan siksaan hingga wafat karena ibu tirinya.
Mengingatkan kita pada ceramah Ustaz Adi Hidayat, bagaimana peranan seorang wanita dalam keluarga itu sangat penting.
Terutama bagi yang sudah menikah dan punya anak. Maka posisi wanita akan berubah statusnya jadi istri dan ibu.
Disampaikan Ustaz Adi di YouTube Adi Hidayat Official, dikutip Selasa (27/8/2024). Kalau seorang ibu akan bertanggung penuh terhadap anak-anaknya.
Dalam hal ini mengingatkan, tugas dan kewajiban seorang ibu dalam rumah tangga.
"Apresiasi tertinggi dari Allah kepada seorang perempuan yang telah berumah tangga. Ternyata bukan profesi dunianya, tapi ketika ibu bisa optimal menjadi seorang ibu dengan semua tugasnya," kata Ustaz Adi Hidayat.
"Kalau belum menikah, maka jadi seorang anak dengan tugasnya. Kalau menikah belum punya anak, jadi seorang istri dengan tugasnya ya," jelasnya.
Kendatinya, kejadian wafatnya Nizam mengingatkan juga pada sebuah hadits.
Berikut bunyi hadits dari Abdurrahman bin Auf RA yang mengutip sabda Rasulullah SAW.
إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا؛ قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
Artinya: "Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita tersebut, "Masuklah ke surga melalui pintu manapun yang engkau suka." (HR Ahmad dan Ibnu Hibban dalam Shahih al Jami')
"Kalau ada seorang perempuan nggak pernah shalat sunnah, cuman shalat fardhu saja, nggak pernah puasa sunnah, puasanya ramadhan saja, dia menaati pada suaminya menjaga kehormatan keluarganya, dia menempatkan tugas di rumah sebagai tugas utamanya," terang Ustaz Adi Hidayat.
"Maka apa yang terjadi dikatakan kepada perempuan ini, saat ia kembali kepada Allah di yaumul hisab cepat langsung masuk surga dari pintu mana saja yang kamu kehendaki langsung tanpa dihisab," ungkap Pendakwah ini.
Kemudian, Ustaz Adi juga mengingatkan agar Ibu atau istri mampu mengasuh anak secara mandiri.
Dengan tujuan agar tahu tumbuh kembang anak.
"Tapi anak ibu dititipkan pada orang lain, sehingga mendapatkan karakter dari perawatnya bukan dari ibunya. Jadi wajar kalau dia nggak kenal ibunya. Bangga kalau sudah banyak penampilan bisa dirubah, tapi nggak paham anaknya?," pesan Ustaz Adi Hidayat. (klw)
Waallahualam
Load more