Tiga Alasan Nabi Muhammad SAW Selalu Lakukan Amalan Puasa Senin Kamis, Salah Satunya Kata Buya Yahya Karena Saat Amal Manusia Disodorkan dan Diperiksa
- Tangkapan Layar/YouTube Al-Bahjah TV
Jakarta, tvOnenews.com - Pendakwah Buya Yahya dalam ceramahnya menjelaskan tiga alasan Nabi Muhammad SAW selalu melakukan amalan puasa senin kamis.
Dalam ceramahnya yang diunggah di kanal YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya menjelaskan setidaknya ada tiga alasan Nabi Muhammad SAW lakukan amalan puasa senin kamis.
Senin Hari Lahir Nabi Muhammad SAW
Buya Yahya menjelaskan, alasan pertama Nabi Muhammad SAW selalu lakukan amalan puasa senin kamis adalah karena hari itu adalah saat Baginda Rasul lahir ke dunia.
"Makanya yang tidak bisa mengagungkan kelahiran nabi, dia harus paham hadis ini,” ujar Buya Yahya.
Hari Saat Rasulullah SAW Pertama Kali Mendapatkan Wahyu
Selain hari lahir Nabi Muhammad SAW, Buya Yahya menjelaskan, hari senin adalah saat Baginda Rasul mendapatkan wahyu pertama dari Allah SWT.
"Jadi kemulian ada di saat hari kelahiran baginda nabi Muhammad saw dan kemudian saat Nabi diutus," jelasnya.
Hal ini sebagaimana hadis berikut ini.
Dari Abi Qotadah al Anshori RA sesungguhnya Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai puasa hari senin.
Rasulullah SAW menjawab: Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku” (H.R. Muslim).
Kata Buya Yahya, dari riwayat tersebutlah, setiap Muslim paham bagaimana mengagungkan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Buya Yahya mengingatkan, orang yang mengagungkan kelahiran Rasulullah SAW sama dengan mengagungkan risalah Nabi.
"Maka para ulama menjelaskan hari kelahiran nabi itu diperhatikan, hari kelahiran nabi itu ada maknanya maka kita agungkan kelahiran Nabi SAW maka muncullah istilah maulid nabi, dan memang kelahiran nabi adalah raya, maka kita perlu merayakan kelahiran nabi," saran Buya Yahya.
Hari Saat Amal Disodorkan dan Diperiksa
Kemudian, alasan terakhir, Nabi Muhammad SAW selalu lakukan amalan puasa senin kamis, kata Buya Yahya karena saat itulah amal disodorkan dan diperiksa.
"Bagaimana amal disodorkan kepada Allah, sementara Allah sudah maha tahu, begitulah Allah yang membuat aturan," jelas Buya Yahya.
Buya Yahya menjelaskan, karena saat itu amal disodorkan, maka Nabi Muhammad SAW sangat senang ketika amal ibadahnya dipamerkan di depan Allah SWT dirinya sedang menjalankan puasa.
Load more