Ia menyampaikan kisah ini dari cerita Thariq bin Syihab terkait orang beriman menyumbang lalat ditetapkan sebagai penghuni neraka, Rasulullah SAW bersabda:
"Ada seorang lelaki yang masuk surga gara-gara seekor lalat dan ada pula lelaki lain yang masuk neraka gara-gara lalat.” Mereka (para sahabat) bertanya, “Bagaimana hal itu bisa terjadi wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ada dua orang lelaki yang melewati suatu kaum yang memiliki berhala. Tidak ada seorangpun yang diperbolehkan melewati daerah itu melainkan dia harus berkorban (memberikan sesaji) sesuatu untuk berhala tersebut. Mereka pun mengatakan kepada salah satu di antara dua lelaki itu, “Berkorbanlah.” Ia pun menjawab, “Aku tidak punya apa-apa untuk dikorbankan.” Mereka mengatakan, “Berkorbanlah, walaupun hanya dengan seekor lalat.” Ia pun berkorban dengan seekor lalat, sehingga mereka pun memperbolehkan dia untuk lewat dan meneruskan perjalanan. Karena sebab itulah, ia masuk neraka. Mereka juga memerintahkan kepada orang yang satunya, “Berkorbanlah.” Ia menjawab, “Tidak pantas bagiku berkorban untuk sesuatu selain Allah ‘azza wa jalla.” Akhirnya, mereka pun memenggal lehernya. Karena itulah, ia masuk surga."
Ustaz Khalid Basalamah menambahkan orang meninggal dunia dalam keadaan syirik dosanya tidak diampuni Allah SWT.
"Sudah kita pernah jelaskan itu dalam Surah An-Nisa (ayat 48), Allah Subhanahu wa taala berfirman: Kalau meninggal syirik tidak sempat taubat, Allah tidak akan maafkan dosa-dosa berbuat syirik dan Allah masih maafkan selain daripada itu," tandasnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more