Jakarta, tvOnenews.com-- Mengerikan kasus cacar monyet atau Mpox sudah masuk ke Indonesia dengan jumlah kasus 88 orang sudah terinfeksi.
Hal ini berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Minggu (18/8/2024). Secara rinci, kasus tersebar di DKI Jakarta sebanyak 59 kasus konfirmasi, Jawa Barat 13 kasus konfirmasi, Banten 9 konfirmasi, Jawa Timur 3 konfirmasi, Daerah Istimewa Yogyakarta 3 konfirmasi, dan Kepulauan Riau 1 konfirmasi.
Plh. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI dr. Yudhi Pramono, MARS mengatakan, dari 88 kasus yang dikonfirmasi, sebanyak 54 kasus memenuhi kriteria untuk dilakukan whole genome sequencing (WGS) guna mengetahui varian virusnya.
"Dari 54 kasus ini seluruhnya varian Clade IIB. Clade II ini mayoritas menyebarkan wabah Mpox pada Tahun 2022 hingga saat ini dengan fatalitas lebih rendah dan ditularkan sebagian besar dari kontak seksual," ujar dr. Yudhi pada konferensi pers Perkembangan Kasus Mpox di Indonesia, Minggu (18/8/2024).
Perlu diketahui oleh masyarakat, Kemenkes menegaskan kalau Mpox menular melalui kontak langsung dengan ruam bernanah di kulit, termasuk saat berhubungan seksual.
Perlu diketahui, Mpox pernah dikabarkan oleh Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS (CDC) yang mengkonfirmasi sebanyak 30.000 kasus Mpox di Amerika Serikat pada Mei 2022 lalu.
Dalam laporannya, disebutkan hasil diagnosis ditemukan pada mereka atau kaum yang hobi melakukan hubungan seksual sesama jenis, seperti Pria dengan Pria atau men with men (MSM).
Ternyata juga ditemukan pada kaum Biseksual dan Gay. "terutama di kalangan gay, biseksual, dan laki-laki lain yang berhubungan seks dengan laki-laki (MSM)," keterangan dalam website CDC.
Sementara dalam laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun juga mengatakan kalau, kasus ini memang telah diidentifikasi melalui klinik kesehatan seksual di komunitas gay, biseksual, dan pria lain yang berhubungan seks dengan pria.
Namun ini masih dugaan, sebab masih menunggu hasil terbaru dari pihak terkait.
Pandangan Islam soal Hubungan Sesama Jenis atau LGBT.
Sehubungan dengan ini, kasus Mpox mengingatkan pada pesan ceramah Ustaz Adi Hidayat yang menjelaskan betapa bahayanya ini bagi generasi dan masa depan.
Hal ini disampaikan oleh Ustaz Adi dalam YouTube Adi Hidayat Official, soal hubungan sesama jenis atau umum kita tahu disebut LGBT atau Pelangi.
Dinilai bentuk penyimpangan dari fitrah yang telah ditetapkan Allah SWT.
Tentu, hal ini sesuai dengan apa yang Allah swt telah tetapkan, lewat Surah An-Nisa kalau manusia tercipta dengan dua golongan, yaitu Laki-laki, dan Perempuan untuk berpasangan atau berketurunan.
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ ….
Artinya: “Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak."
Adam sebagai laki-laki dan Hawa perempuan, ketika demikian misi mereka dimulai Ayah kakek nenek moyang ke bumi dan memulai misi kemanusiaan. Dengan segala sifat keberlangsungan, berketurunan kelak di setiap keturunan, setiap generasi akan saling menggantikan meneruskan misi abadi, dalam konteks kehidupan di Bumi sampai selesai dan kembali ke Allah," kata Ustaz Adi Hidayat dikutip, Senin (19/8/2024).
Padahal fitrah yang Allah SWT tetapkan Laki-laki dan Perempuan itu mulai digeser. Sebabkan penyimpangan atas adanya hubungan atau pernikahan sesama jenis ataupun LGBT.
"Dalam arti menempatkan segala sesuatu sesuai dengan tempatnya. Maka jika Allah sudah menciptakan laki-laki ya sebagai laki-laki, baik ciri-ciri fisik tugas pokok dan bagaimana menjalani kewajiban dalam kehidupan," sambung Ustaz Adi.
"Hal tersebut juga sama dilakukan oleh perempuan, baik dari segala fisiknya sudah berbeda dengan laki-laki. Hak dan kewajiban dan proporsi dalam kehidupan," terangnya.
Sebagai pengingat bersama, menurut Ustaz yang akrab disapa UAH ini, dengan LGBT tidak melahirkan generasi baik, melanjutkan kehidupan baik pula, dan sudah pasti berdosa karena keluar dari fitrahnya (ketetapan Allah SWT).
Sebab nilai kehidupan akan terkikis atau menghilang, jika sampai disahkannya LGBT atau hubungan. atau pernikahan sesama jenis ada. Umum disebut menormalisasi atau legalkan.
"Ini tidak akan bisa dicapai apabila generasi baik tidak lahir dengan secara garis fitrahnya. Apabila dinodai menyimpang dengan perbuatan yang mengarah, kemanusiaannya laki-laki berubah jadi perempuan, atau misalnya tampilan fisik layak perempuan, atau sebaliknya perempuan ingin tampil sebagai laki-laki merubah bagian tubuh fisik, sampai hubungan sesama jenis laki-laki atau perempuan dengan perempuan," tegasnya
"Mempertahankan keadaan itu (menyimpang) akan hancur nilai-nilai kemanusiaan," pesan UAH. (Klw).
Waallahualam
Load more