"Bacalah doa tersebut dengan kekhusyuan, penuh harap kepada Sang Pemberi Rezeki," terangnya.
"Dengan doa ini semoga Allah membebaskan kita dari utang dan kefakiran," lanjutnya.
Pendakwah itu mencontohkan Rasulullah SAW tidak menginginkan untuk shalat jenazah terhadap orang yang masih mempunyai utang selama di hidupnya.
Menurutnya, alasan Rasulullah SAW tidak mau ikut shalat jenazah terhadap orang tersebut karena hukum membayar utang bersifat wajib.
"Beliau katakan silahkan saudaranya atau yang lain yang menshalatkan. Saya belum bisa menshalatkan," imbuhnya.
Ia menyampaikan kabar tersebut diterangkan dari Salamah bin Al-Akwa mengenai Rasulullah SAW tidak mau shalat jenazah terhadap orang yang meninggal dunia masih mempunyai utang di dunia, begini bunyinya:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُتِيَ بِجَنَازَةٍ لِيُصَلِّيَ عَلَيْهَا، فَقَالَ: «هَلْ عَلَيْهِ مِنْ دَيْنٍ؟» ، قَالُوا: لاَ، فَصَلَّى عَلَيْهِ، ثُمَّ أُتِيَ بِجَنَازَةٍ أُخْرَى، فَقَالَ: «هَلْ عَلَيْهِ مِنْ دَيْنٍ؟» ، قَالُوا: نَعَمْ، قَالَ: «صَلُّوا عَلَى صَاحِبِكُمْ» ، قَالَ: أَبُو قَتَادَةَ عَلَيَّ دَيْنُهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ، فَصَلَّى عَلَيْهِ
Artinya: Nabi Muhammad SAW dihadirkan kepada beliau satu orang jenazah agar disalatkan. Maka, beliau bertanya, "Apakah orang ini punya utang?" Mereka berkata, 'Tidak." Maka, beliau pun menshalatkan jenazah tersebut. Kemudian didatangkan lagi jenazah lain kepada beliau, maka beliau bertanya kembali, "Apakah orang ini punya utang?" Mereka menjawab, 'Ya." Maka beliau bersabda, "Shalatilah saudaramu ini." Abu Qatadah berkata, "Biar nanti aku yang menanggung utangnya." Maka Rasulullah SAW pun menshalatkan jenazah tersebut." (HR. Bukhari)
Load more