tvOnenews.com - Teks khutbah Jumat kali ini membahas Undang-Undang (UU) 1945 menjadi landasan arti tentang Kemerdekaan Indonesia.
Teks khutbah Jumat singkat ini mengambil tema tentang Kemerdekaan Indonesia dan UUD 1945 mengingat sebentar lagi memasuki peringatan 17 Agustus 2024.
Maka, teks khutbah Jumat ini menjadi pengingat dan memacu semangat membara bagi jemaah shalat Jumat untuk terus meningkatkan rasa cinta kepada Negara Indonesia.
Dikutip tvOnenews.com melalui laman resmi Yayasan Amal Jariyah Indonesia, teks khutbah Jumat singkat ini mengambil tema "Semarakkan Kemerdekaan Indonesia, Renungkanlah UUD 1945".
Ilustrasi jemaah berdoa setelah mendengarkan khatib ceramah menyampaikan teks khutbah Jumat. (Istimewa)
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ والبَرَكَاتُ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَ رْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ
Kaum muslimin rahimakumullah
Khatib akan menyampaikan di depan jemaah semua untuk mengajak selalu bersyukur atas karunia dan rahmat yang masih dirasakan sampai saat ini diberikan oleh Allah SWT.
Khatib juga mengajak kita semua senantiasa melantunkan sholawat serta salam untuk junjungan Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah memperjuangkan dan mengorbankan dalam penyebaran Agama Islam.
Hal ini mengingat Rasulullah SAW berjuang untuk memberikan kepada seluruh umat manusia dalam menyampaikan kebenaran yang telah ditetapkan oleh Allah SWT melalui Kitab Suci Al-Quran.
Kini khatib akan menyampaikan ceramah tentang kemerdekaan mengingat kita sudah memasuki dan sebentar lagi merayakan Hari Ulang Tahun RI ke-79 pada 17 Agustus 2024.
Kita mengetahui sudah banyak orang termasuk di antara kita semua sudah menyemarakkan Kemerdekaan Indonesia dari awal Agustus.
Hal itu menunjukkan kobaran semangat kita tetap merayakan sebagai bentuk penghormatan dalam peringatan Kemerdekaan Indonesia.
Bahkan sudah banyak rumah-rumah memasang Bendera Merah Putih di depan teras sebagai bentuk menyambut perayaan Kemerdekaan Indonesia.
Maka, khatib ingin meminta izin untuk menyampaikan berbagai hal terkait perenungan dalam pembukaan UUD 1945.
Kaum muslimin rahimakumullah
Khatib kembali mengingatkan bahwa, kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikamnusiaan dan perikeadilan.
Kita bisa membayangkan dan mendukung setiap negara harus terbebas dari penjajahan baik dirasakan oleh setiap individu, kaum, masyarakat, bangsa dan negara.
Mereka semua berhak mendapatkan kemerdekaan agar terhindar dari penjajahan karena tindakan tersebut harus dihapuskan di muka bumi.
Marilah kita senantiasa mengucap rasa syukur karena masih bisa merasakan kenikmatan hakiki dari bentuk kemerdekaan saat ini.
Kita juga senantiasa berterima kasih terhadap para leluhur yang telah memperjuangkan mati-matian demi mendapatkan kemerdekaan.
Sesuai dalil Al-Quran melalui Surah Ibrahim ayat 7 menerangkan rasa syukur harus selalu ditanam saat diberikan kemerdekaan, Allah SWT berfirman:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Wa iz ta'azzana rabbukum la'in syakartum la'aziidannakum wa la'in kafartum inna ‘azaabii lasyadiid.
Artinya: "(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras." (QS. Ibrahim, 14:7)
Dari ayat tersebut menjadi pengingat bahwa, bentuk rasa syukur tidak hanya berasal dari lisan melainkan syukur hati.
Syukur hati memberikan perwujudan keyakinan nikmat dari kemerdekaan yang dirasakan saat ini berasal dari Allah SWT.
Tak hanya itu, selagi kita mempunyai anggota badan yang sempurna marilah kita mensyukuri kenikmatan dari Allah SWT.
Cara mensyukuri ini tidak lain kita harus tetap menjalankan segala perintah dan menghindari larangan-Nya.
Kita akan mendapat kenikmatan yang luar biasa saat berusaha memperbanyak rasa syukur.
Dari dalil Al-Quran melalui Surah An-Nahl ayat 112 menjelaskan apabila seseorang tidak bersyukur maka mengingat kepedihan azab yang akan diberikan oleh-Nya, Allah SWT berfirman:
وَضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ اٰمِنَةً مُّطْمَىِٕنَّةً يَّأْتِيْهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِاَنْعُمِ اللّٰهِ فَاَذَاقَهَا اللّٰهُ لِبَاسَ الْجُوْعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوْا يَصْنَعُوْنَ
Artinya: "Allah telah membuat suatu perumpamaan sebuah negeri yang dahulu aman lagi tenteram yang rezekinya datang kepadanya berlimpah ruah dari setiap tempat, tetapi (penduduknya) mengingkari nikmat-nikmat Allah. Oleh karena itu, Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan karena apa yang selalu mereka perbuat." (QS. An-Nahl, 16:112)
Kaum muslimin rahimahumullah
Demikian khutbah Jumat singkat ini saya sampaikan mengenai Kemerdekaan Indonesia diaplikasikan dalam pengamalan UUD 1945 dengan cara selalu bersyukur yang masih dapat dirasakan sampai saat ini agar keberkahan selalu menyertai kita semua.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
(hap)
Load more