tvOnenews.com - Shalat Dhuha memang membawa keutamaan aliran rezeki yang luas bagi seorang Muslim mengerjakannya di waktu pagi hari.
Hadits riwayat dari Uqbah bin Amir Al-Juhani Radhiyallahu 'Anhu menerangkan shalat Dhuha akan membuka aliran rezeki, Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ يَا ابْنَ آدَمَ اكْفِنِى أَوَّلَ النَّهَارِ بِأَرْبَعِ رَكَعَاتٍ أَكْفِكَ بِهِنَّ آخِرَ يَوْمِكَ
Artinya: "Sesungguhnya Allah berfirman: "Wahai anak adam, laksanakan untukKu 4 rakaat di awal siang, Aku akan cukupi (rezeki) dirimu dengan shalat (Dhuha) itu di akhir harimu." (HR. Ahmad Nomor 153)
Dari hadits tersebut salah satu yang menerangkan shalat Dhuha mempunyai keutamaan populer dikejar umat Muslim karena memberikan rezeki.
Meski begitu, Habib Novel Alaydrus mengutarakan rezeki tidak selalu didapatkan meski telah rajin mengerjakan shalat Dhuha.
Ilustrasi anak kecil berdoa meminta rezeki setelah shalat Dhuha. (Istimewa)
Habib Novel Alaydrus menerangkan shalat Dhuha tidak menjamin mendatangkan aliran rezeki seluas samudera secara detail.
Dilansir tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube Sulthonul Quluby, Kamis (15/8/2024), Habib Novel Alaydrus mengisi ceramah dengan tema "shalat Dhuha".
Menurutnya, shalat Dhuha salah satu ibadah sunnah yang memiliki keutamaan dahsyat.
Ia membenarkan sunnah Dhuha dapat mendatangkan aliran rezeki, terutama bagi yang mempunyai hajat ingin meraih keberkahan dalam hidupnya.
Pimpinan majelis ilmu dan dzikir Ar-Raudhoh, Surakarta itu memberikan kabar baik shalat Dhuha menjadi solusi terhadap seseorang yang masih mengalami rezeki hidupnya seret.
Namun, ia tidak menjamin bahwa seseorang yang sudah rutin ibadah sunnah Dhuha langsung mendapatkan kekayaan melalui rezeki.
Pendakwah usia 49 tahun itu menegaskan rezeki tidak kunjung datang lantaran adanya kekeliruan dalam mengerjakan shalat Dhuhanya.
Menurutnya, seseorang telah melakukan cara yang salah ketika mengerjakan shalat Dhuha.
"Jawabannya simpel, Dhuhamu keliru, shalat Dhuhanya enggak keliru, tapi caramu yang keliru," tutur Habib Novel Alaydrus.
Ia berasumsi kesalahan menunaikan shalat Dhuha lantaran hanya ingin mengharapkan rezeki langsung didatangkan dari langit oleh Allah SWT.
Terutama bagi orang yang mempunyai hajat agar cepat kaya melalui rutin melaksanakan ibadah Dhuha.
Ia mengambil kisah dari perintah yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umatnya.
Ia menceritakan bahwa, shalat Dhuha harus disertakan dengan semangat dan konsisten berdasarkan anjuran dari Nabi Muhammad SAW.
Ia berpendapat bahwa, Nabi Muhammad SAW tidak ingin menjadikan umatnya pemalas hanya demi kaya saat mengandalkan shalat Dhuha.
"Kelirunya dimana? Shalat Dhuha itu bukan shalatnya pengangguran, bukan shalatnya orang malas," terangnya.
Menurutnya, Nabi Muhammad SAW kala itu mengingatkan para sahabatnya agar selalu bersemangat mencari rezeki melalui aktivitas bekerja.
"Shalat Dhuha itu shalat yang disunnahkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada teman-temannya, sahabat-sahabatnya yang rajin bekerja," jelasnya.
Ia melihat dari kaca mata anjuran Nabi Muhammad SAW selalu menumbuhkan semangat kepada sahabatnya agar selalu menyempatkan ibadah Dhuha di pagi hari.
"Sama Nabi diajari kalau di tengah kesibukan tersebut hendaknya kamu shalat sunnah Dhuha," katanya.
Habib Novel Alaydrus menyampaikan apabila seseorang sudah mengaplikasikan hal tersebut dijamin segala hajat cepat terkabulkan oleh Allah SWT.
Ia menilai Allah SWT menjaga rasa semangat hamba-Nya berkeinginan konsisten menunaikan sunnah Dhuha bukan mengharapkan meraih rezeki.
"Nanti kebutuhanmu akan dipenuhi oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala," imbuhnya.
Ia berpendapat bahwa, shalat Dhuha tidak mengenal kedudukan derajat seseorang baik dari orang kaya maupun miskin.
Menurutnya, pengangguran yang tetap mewujudkan semangat maka keutamaan dahsyatnya cepat dirasakan oleh orang tersebut.
"Nah ini banyak tengah-tengah nganggur shalat Dhuha, bedanya besar atau kecil? Besarkan," tegasnya.
Maka, ia menyatakan keutamaan shalat Dhuha yang langsung dirasakan seseorang saat meluangkan waktu untuk beribadah di tengah kesibukan bekerja.
"Nomor satu tuh kalo pengen afdal ya dhuhanya kerjakan ketika sibuk kerja," ucapnya.
Pendakwah kelahiran 24 Juli 1975 itu kembali berasumsi bahwa seseorang dihargai oleh Allah SWT karena rela kehilangan sedikit waktu pekerjaannya.
Namun, ia mengabarkan bahwa, kehilangan waktu bekerjanya tersebut langsung digantikan oleh Allah SWT dengan rahmat-Nya melalui rezeki.
Hal ini mengingatkan bahwa malaikat terus memantau kesibukan hamba-Nya di tengah pekerjaan tetapi menyempatkan shalat Dhuha.
"Dihargai sibuk bekerja ingat Allah, sama Allah ingatnya di tengah sibuk kerja diganti dengan kecukupan yang luar biasa," terangnya.
"Diliat oleh malaikat ini saat sibuk dia mau dua rakaat Dhuha," tambahnya.
Habib Novel Alaydrus menyampaikan hal tersebut diliat dari kegiatan mahasiswi/mahasiswa lebih memilih shalat Dhuha daripada menikmati waktu jam istirahatnya.
"Yang besar dan sangat luar biasa kalau nanti kamu saat sibuk kuliah, yang lain itu ke kantin makan, kamu gelar sajadah di dalam kelas," paparnya.
Ia menilai orang lain sibuk makan dan asik bersantai tetapi seorang mahasiswi tersebut sibuk mengerjakan ibadah Dhuha.
Maka, Allah SWT memberikan keberkahan-Nya melalui ilmu sebagai rezeki dari-Nya apabila konteksnya sedang mengenyam pendidikan.
"Akhirnya kok sibuknya cari ilmu dikasih ilmu, kalau sibuk cari duit dikasih duit ya, sibuknya butuh hajat maka dipenuhi hajatnya, resepnya itu," tutupnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more