Ketika Shalat Dhuha Tak Hafal Ad-Dhuha dan Asy-Syams, Syekh Ali Jaber Sebut Ganti Surah ini agar Tetap Kejar...
- Kolase istockphoto & Freepik
tvOnenews.com - Shalat Dhuha menjadi amalan sunnah yang dilakukan umat Muslim pada waktu pagi hari setelah matahari terbit.
Shalat Dhuha mempunyai batas akhir waktu ketika menjelang adzan Dzuhur atau matahari belum berada di posisi tengah.
Shalat Dhuha memiliki keutamaan terpopuler bagi umat Muslim, yakni bisa mendatangkan rezeki jika mengamalkan Surah Ad-Dhuha dan Asy-Syams.
Beberapa orang menyebutkan bahwa, surah yang diamalkan pada dua rakaat shalat Dhuha harus Ad-Dhuha dan Asy-Syams agar meraih keutamaannya.
Sebagian orang lainnya berasumsi kalau Ad-Dhuha dan Asy-Syams tidak menjadi amalan surah ketika mengerjakan shalat Dhuha.
![]()
Ilustrasi seorang pria mengerjakan shalat Dhuha. (istockphoto)
Lantas, bolehkah menggunakan surah Al-Quran selain Ad-Dhuha dan Asy-Syams di dua rakaat shalat Dhuha? Almarhum Syekh Ali Jaber menjelaskan kasus ini sebagai berikut.
Seperti apa Almarhum Syekh Ali Jaber menjawab persoalan shalat Dhuha harus mengamalkan Surah Ad-Dhuha dan Asy-Syams, mari simak keterangannya di sini.
Dilansir tvOnenews.com melalui channel YouTube Yayasan Syekh Ali Jaber, Rabu (14/8/2024), Almarhum mantan Imam Besar Masjidil Haram itu menerangkan tentang shalat Dhuha.
Mulanya Almarhum Syekh Ali Jaber menjelaskan tentang jumlah rakaat yang bisa dikerjakan umat Islam ketika shalat Dhuha.
Menurutnya, seseorang yang ingin mengerjakan sampai delapan atau lebih dari 10 rakaat shalat Dhuha memang menjadi salah satu sunnah Rasulullah SAW.
Meski begitu, Almarhum Syekh Ali Jaber mengatakan dua rakaat shalat Dhuha sudah cukup dikerjakan umat Muslim untuk meraih keutamaan.
Khususnya bagi orang yang mempunyai hajat meminta rezeki dan lain-lain dalam pelaksanaan sunnah Dhuhanya.
"Kesempatan shalat Dhuha tidak harus empat rakaat, tidak harus delapan rakaat, tidak harus enam rakaat," terang Almarhum Syekh Ali Jaber.
Ia mengatakan shalat Dhuha dua rakaat agar tidak menghalangi aktivitas pekerjaan seseorang di waktu pagi hari.
Hal ini mengingat pagi hari sebagai awal waktu seseorang memulai aktivitas bekerja sehari-hari.
Namun, ia tidak menghalangi bagi orang yang ingin mengerjakan delapan rakaat saat shalat Dhuha apabila tidak mempunyai kesibukan.
Load more