Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Agama (Kemenag) RI menginginkan kemiskinan di Indonesia berkurang melalui peran majelis taklim untuk menggerakkan kegiatan wakaf.
"Saya membayangkan kalau majelis taklim di Indonesia bersama-sama menggerakkan umat, masyarakat, untuk berwakaf sesuai dengan kemampuannya," ungkap Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kamaruddin Amin dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (4/8/2024).
Ia menyebutkan umat Muslim senantiasa melakukan wakaf melalui pergerakkan majelis taklim di seluruh wilayah sebagai upaya kemiskinan terus berkurang dan memakmurkan masyarakat Indonesia.
Menurutnya, bermacam-macam bentuk wakaf baik uang meski jumlahnya sedikit sebagai upaya pengentar kemiskinan di Indonesia.
"Wakaf uang, seberapa pun itu, akan berfungsi sangat instrumental dalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia," tuturnya.
Ia menyampaikan harapan wakaf sebagai cara dirinya untuk mengajak majelis taklim memulai gerakkan wakaf yang maslahatnya untuk masyarakat saat hadir di acara Silaturahim Nasional Pokja Majelis Taklim di Jakarta.
Kamaruddin menambahkan bahwasanya masyarakat juga berperan dalam membantu mengurangi dan menghilangkan kemiskinan.
Menurutnya, pengurangan kemiskinan sudah bukan menjadi tugas dari negara tetapi seluruh umat beragama turut mempunyai tugas ini di Indonesia.
"Kemiskinan bukan hanya tugas negara, tapi tugas kita semua, kalau kita mampu. Mari kita berwakaf," tuturnya.
Sementara, Direktur Penerangan Agama Islam Ahmad Zayadi memberikan tanggapannya bahwa, majelis taklim sebagai salah satu bentuk peran mempunyai gerakan besar untuk penerapan moderasi beragama.
Namun, ia menjelaskan tidak cukup majelis taklim dalam penguatan sinergi pengimplementasian moderasi beragama tetapi juga untuk berfokus pada aspek sosial.
Tak hanya itu, majelis taklim juga berperan dalam pemberdayaan ekonomi umat melalui perluasan program.
"Beragama tidak hanya pada aspek spiritual, tetapi bagaimana beragama itu kita bumikan pada aspek sosial kemasyarakatan," terangnya.
"Tidak ada jarak agama dengan isu pendidikan, kesehatan, dan semua aspek dimensi kehidupan," tandasnya.
(ant/hap)
Load more