Wa qāla rabbukumud‘ūnī astajib lakum, innal-lażīna yastakbirūna ‘an ‘ibādatī sayadkhulūna jahannama dākhirīn(a).
Artinya: Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”
Dalam tafsir tahlili yang ada di Qur'an Kemenag, dijelaskan, pada ayat ini, Allah SWT memerintahkan agar manusia berdoa kepada-Nya.
Jika mereka berdoa niscaya Dia akan memperkenankan doa itu.
Ibnu ‘Abbās, aḍ-ahhāk, dan Mujāhid mengartikan ayat ini, “Tuhan kamu berfirman, ‘Beribadahlah kepada-Ku, niscaya Aku akan membalasnya dengan pahala’.” Menurut mereka, di dalam Al-Qur’an, perkataan doa bisa pula diartikan dengan ibadah seperti pada firman Allah SWT:
اِنْ يَّدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهٖٓ اِلَّآ اِنٰثًاۚ وَاِنْ يَّدْعُوْنَ اِلَّا شَيْطٰنًا مَّرِيْدًاۙ ١١٧ (النساۤء)
artinya: Yang mereka sembah selain Allah itu tidak lain hanyalah ināṡan (berhala), dan mereka tidak lain hanyalah menyembah setan yang durhaka. (an-Nisā'/4: 117)
Itulah yang dijelaskan Ustaz Adi Hidayat untuk dibacakan saat akan berdoa.
Semoga artikel ini bermanfaat dan disarankan bertanya kepada ulama atau ahli agama Islam agar mendapatkan pemahaman lebih dalam.
Wallahu'alam
(put)
Load more