tvOnenews.com - Surah Ali Imran ayat 7 mempunyai makna kandungan hanya Allah SWT menurunkan Kitab Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW.
Dalam tafsir Surah Ali Imran ayat 7 menerangkan ada dua kelompok ayat Al-Quran yang diterangkan oleh Allah SWT.
Kelompok pertama sesuai tafsir dari Surah Ali Imran ayat 7 mempunyai maksud bahwa tujuan ayat tersebut sudah jelas.
Kelompok kedua meliputi ayat yang membutuhkan beberapa pengertian dalam tafsir Surah Ali Imran ayat 7.
Biasanya orang munafik lebih bercondong untuk memilih ayat yang masuk dalam kelompok kedua untuk menggencarkan aksi fitnah di kehidupannya.
Ilustrasi memahami tafsir dua jenis kelompok ayat Al-Quran. (Envato Elements)
Faktor kesesatan sudah mempengaruhi mereka sebagaimana untuk terus melakukan kerusakan dengan cara menafsirkan ayat-ayat yang masuk kelompok kedua karena makna kandungannya sulit dipahami.
Hal ini menunjukkan tafsir Surah Ali Imran ayat 7 masih melanjutkan tentang kisah orang munafik yang sudah berada di ambang kesesatan.
Dikutip tvOnenews.com dari laman resmi Quran Kementerian Agama (Kemenag) RI, tafsir ringkas Surah Ali Imran ayat 7 menjelaskan secara detail dua kelompok ayat dalam Al-Quran.
هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ مِنْهُ اٰيٰتٌ مُّحْكَمٰتٌ هُنَّ اُمُّ الْكِتٰبِ وَاُخَرُ مُتَشٰبِهٰتٌ ۗ فَاَمَّا الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُوْنَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاۤءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاۤءَ تَأْوِيْلِهٖۚ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيْلَهٗٓ اِلَّا اللّٰهُ ۘوَالرّٰسِخُوْنَ فِى الْعِلْمِ يَقُوْلُوْنَ اٰمَنَّا بِهٖۙ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ رَبِّنَا ۚ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّآ اُولُوا الْاَلْبَابِ
Huwal-lazii anzala ‘alaikal-kitaaba minhu aayaatum muhkamaatun hunna ummul-kitaabi wa ukharu mutasyaabihaat, fa'ammal-laziina fii quluubihim zaigun fayattabi‘uuna maa tasyaabaha minhubtigaa'al-fitnati wabtigaa'a ta'wiilih, wa maa ya‘lamu ta'wiilahuu illallaah, war-raasikhuuna fil-‘ilmi yaquuluuna aamannaa bih, kullum min ‘indi rabbinaa, wa maa yazzakkaru illaa ulul-albaab.
Artinya: "Dialah (Allah) yang menurunkan Kitab (Al-Quran) kepadamu (Nabi Muhammad). Di antara ayat-ayatnya ada yang muhkamat, itulah pokok-pokok isi Kitab (Al-Quran) dan yang lain mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya ada kecenderungan pada kesesatan, mereka mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah (kekacauan dan keraguan) dan untuk mencari-cari takwilnya. Padahal, tidak ada yang mengetahui takwilnya, kecuali Allah. Orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, "Kami beriman kepadanya (Al-Quran), semuanya dari Tuhan kami." Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran, kecuali ululalbab." (QS. Ali Imran, 3:7)
Dalam tafsir ini menerangkan bahwa Kitab Al-Quran hanya diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
Allah SWT memperintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menyampaikan kebenaran dalam Al-Quran kepada seluruh manusia di muka bumi.
Dalam ayat-ayat Al-Quran mempunyai dua kelompok, yang pertama ayat bersifat muhkamat dan kedua ayat mutasyabihat.
Ayat yang muhkamat sudah mempunyai makna kandungan paling jelas dan tidak membutuhkan penjelasan lainnya secara detail.
Ayat muhkamat ini menjadi penjelasan atau pokok-pokok yang sudah tertuang dalam Kitab suci Al-Quran.
Adapun ayat berikutnya bersifat mutasyabihat yang dimana harus membutuhkan sejumlah pengertian atau masih samar-samar.
Makna kandungan ayat mutasyabihat harus membutuhkan pengertian yang mendalam karena pokok-pokok penjelasannya masih sulit dimengerti dan hanya Allah SWT Maha Mengetahui isi kandungan di dalamnya.
Biasanya orang sudah menerapkan kesesatan akan mengikuti ayat yang mutasyabihat dan tidak memilih patokannya terhadap ayat muhkamat.
Mereka memilih ayat mutasyabihat hanya ingin terus melakukan fitnah dan selalu mengadu domba terhadap sesama manusia khususnya kepada orang mukmin.
Orang-orang munafik selalu menginginkan kekacauan dan kerancuan dalam berpikir terus terjadi dan mencari cara memberikan kesesatan kepada orang yang beriman kepada Allah SWT.
Mereka sudah mempunyai sifat bertentangan dengan orang-orang yang berilmu dan imannya kuat kepada Allah SWT.
Maka, Allah SWT menghadirkan ayat-ayat mutasyabihat agar dijadikan motivasi untuk para ulama selalu mencari makna kandungan yang sulit dipahami itu.
Kegiatan tersebut meliputi studi, berpikir, nalar, dan teliti untuk memahami pesan-pesan kebenaran disampaikan oleh-Nya melalui ayat mutasyabihat.
Orang-orang yang berakal sudah mendapat jaminan akan memahami makna kandungan dijelaskan dalam ayat-ayat Kitab suci Al-Quran.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more