Hal ini akan mempengaruhi respon dan tingkat emosionalnya terhadap istri atau ibunya. Seperti saat berdiskusi atau memberikan pendapat.
"Dia serang kita kembali atau pergi meninggalkan kita. saya juga dulu keliru. Saya sangka perempuan punya kebebasan lagi untuk mengungkapkan bahwa dia keliru, iya tapi nggak mau di depan orang," jelas dr Aisah Dahlan.
"Ini lagi kita harus berani rubah perubahan. Kalau mau mental kita sehat dan hubungan kita dengan yang namanya suami masing-masing itu jadi tambah mesra.," pesan Ustazah Aisah yang juga berprofesi sebagai Ahli Parenting dan dokter. (Klw).
Load more