Jakarta, tvOnenews.com-- Surah An-nas dipahami sebagai surah pendek yang paling mudah dan banyak dibaca.
Bagaimana tidak? surah ini sering dihafal untuk shalat lima waktu. Yang mana dibaca bersamaan dengan surah Al Falaq, dan Al Ikhlas termasuk surah terakhir dalam Al Qur'an.
Keistimewaan dari surah An-Nas diyakini bisa memberi perlindungan dari gangguan setan, dan hal-hal buruk lainnya seperti santet.
Sebab Surah Naas dan Surah Falaq dipahami juga sebagai kesatuan yang disebut Al-Mu'awwidhatan, artinya sebagai "Ayat Perlindungan".
Sehubungan dengan ini, memahami Surah An-nas lewat ceramah Gus Baha, kalau Surah An-Nas dengan Al-Falaq, keduanya sama-sama untuk mengusir setan. Apabila melawan santet bisa membaca Al Falaq.
"Allah itu ketika melawan santet, hanya dengan sifatnya, qul a'udzu birabbil falaq, hanya dengan sifat satu, birabbil falaq, langsung min syarri ma khalaq,wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab, wa min syarri nafasati fil uqad," ujar Gus Baha dikutip dari YouTube Kopi Pagi, Minggu (21/7/2024).
Sementara itu, Gus Baha menyampaikan kalau soal manusia berhubungan dengan setan, kerap memicu rasa was-was.
Surah An-Nas ini jadi cara melawan was-was yang ada pada diri manusia.
Sebab santet dan was-was merupakan dua hal yang berbeda, dan merupakan penyakit yang bisa menyerang manusia kapan pun dan di manapun.
"Ketika Allah untuk melawan was-was itu, Allah cerita tiga sifatnya yaitu: Qul a‘ūżu birabbin-nās, Malikin-nās ilahinas Ilāhin-nās, ceritakan tiga kekuatan sifatnya untuk melawan was-was itu betapa sampai Allah untuk melawan itu menceritakan tiga sifat karena betapa bahayanya was was," ungkap Gus Baha.
Sebagaimana, berikut Surah An-Nas yang dilansir dari laman Quran Kementerian Agam bisa dibaca dan dihafalkan, berikut:
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ
Qul a‘ūżu birabbin-nās(i).
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan manusia".
مَلِكِ النَّاسِۙ
Malikin-nās(i).
Artinya: "raja manusia".
اِلٰهِ النَّاسِۙ
Ilāhin-nās(i).
Artinya: "sembahan manusia"
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ
Min syarril-waswāsil-khannās(i).
Artinya: "dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi".
الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ
Allażī yuwaswisu fī ṣudūrin-nās(i).
Artinya: "yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia". (Klw)
Waallahualam
Load more