Tafsir Surat Al-Fatihah Ayat 2: Mengulik Rahasia dari Makna Kandungannya Anjuran Memuji kepada Allah SWT
- Pixabay
Adapun mengacu tafsir Al-Muyassar dari Kementerian Agama Arab Saudi bahwa Surat Al-Fatihah ayat bentuk pujian kepada Allah SWT.
Pujian ini meliputi kepada seluruh sifat, misalnya sifat kesempurnaan dapat memberikan kenikmatan yang bisa berwujud dan tersembunyi.
Tak hanya itu, sifat ini juga meliputi agamawi dan duniawi dimana mempunyak makna kandungan adanya perintah untuk hamba-Nya senantiasa memuji-Nya.
Kemudian, tafsir menjadi pengawasan professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah, Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz menjelaskan Allah SWT Maha Pencipta seluruh makhluk maka berhak mendapat pujian dan sanjungan kepada-Nya.
Tafsir ini menganjurkan seorang mukmin agar senantiasa menghayati soal seluruh jagat raya baik dari setiap waktu hingga tempat selalu memberikan pujian kepada Allah SWT.
Hal ini membuat seorang mukmin selalu berzikir yang diagungkan dan dicintai oleh Allah SWT.
Selain itu, tafsir Al-Mukhtashar atau Markaz Tafsir Riyadh menjadi pantauan Imam Masjidil Haram, Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid mengenai Surat Al-Fatihah ayat 2.
Tafsir ini menjelaskan berbagai bentuk pujian sebagaimana menunjukkan keagungan dan kesempurnaan hanya untuk Allah SWT sebagai Maha Pencipta dan Pengaturnya.
Tafsir tersebut menerangkan bacaan ayat 2 dari kata "Al-Alamun" mempunyai bentuk berupa plural dari kata "Alam" berarti segala sesuatu yang patut disembah hanya Allah SWT.
Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir berasal dari mudarris tafsir Universitas Islam Madinah, Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar menerangkan tentang kalimat "Alhamdu".
Tafsir ini menjelaskan bahwa ucapan "Alhamdu" sebagai bentuk pujian berbentuk lisan ditujukan untuk sesuatu yang enak dipandang.
Itulah beberapa tafsir diambil dari berbagai pihak mengenai Surat Al-Fatihah ayat 2 menunjukkan sebagai bentuk "pujian" dari seluruh makhluk hanya untuk Allah SWT.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more