Ramai Isu Artis Sarwendah soal ASI dan Peluk Cium Betrand Peto, Buya Yahya Mengajak untuk Ingat Anjuran Agama Islam, Simak Penjelasannya
- dok. Instagram Sarwendah
Jakarta, tvOnenews.com-- Akhir-akhir ini media sosial (Medsos) diramaikan dengan isu artis Sarwendah dan Betrand Peto.
Para warganet atau netizen ini menyoroti, pemberian air susu ibu (ASI) dari Sarwendah ke anaknya yang berusia remaja.
Juga soal bagaimana kedekatannya, si anak Betrand Peto ke ibunya Sarwendah, karena hobi peluk dan cium?.
Melihat semua ini, tim tvOne mencoba merangkum ceramah dari Pendakwah Buya Yahya untuk menjawab ini dari pandangan islam.
Dalam ceramahnya di YouTube Al-Bahjah TV, disampaikan oleh Buya agar kita sebagai orang tua mengingat, bagaimana ajaran agama islam soal pemberian ASI? dan Perilaku peluk dan cium anak laki-laki ke ibu?
Buya Yahya menyampaikan kalau dalam islam pemberian anak untuk ASI hanya sampai usia 2 tahun.
"Menyusui itu batasnya hanya usia 2 tahun, itu hak anak. Artinya kalau ingin menyempurnakan masa persusuannya sampai umur 2 tahun," ujar Buya dalam YouTubenya, Minggu (14/7/2024)
Sementara itu, ASI yang bertanggung jawab soal bukanlah hanya Ibu atau Istri, tapi juga Suami atau Bapaknya. Suami wajib memastikan kebutuhan ASI terpenuhi dengan baik.
Apabila tidak bisa mendapatkan ASI, atau istri tidak bisa beri susu ke anak. Maka suami, perlu cari ibu lain yang bisa memberikan ASI, di mana bisa dikenakan tarif untuk membelinya.
"Kemudian, siapa yang berhak menyusui, ini dulu. Yang wajib menyusui adalah bapaknya," katanya lagi menjelaskan
"Ngurusi susuan (susunya) sang anak. Jika ibunya tidak bisa menyusui, artinya susunya orang tua harus mikir oleh sang bapaknya," pesannya
"Bahkan, jika ada seorang perempuan menolak tidak mau menyusui, sebagian bapak bilang boleh untuk istri tidak menyusui. Harus mencari susu lainnya pada yang bisa memberikan, menyewa atau sebagainya," tegas Buya Yahya
Perlu diketahui, usia pemberian ASI kepada anak, sebagaimana disampaikan oleh Allah SWT dalam firman-Nya sebagai berikut:
۞ وَالْوٰلِدٰتُ يُرْضِعْنَ اَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ اَرَادَ اَنْ يُّتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۗ وَعَلَى الْمَوْلُوْدِ لَهٗ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِۗ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ اِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَاۤرَّ وَالِدَةٌ ۢبِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُوْدٌ لَّهٗ بِوَلَدِهٖ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذٰلِكَ ۚ فَاِنْ اَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗوَاِنْ اَرَدْتُّمْ اَنْ تَسْتَرْضِعُوْٓا اَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ اِذَا سَلَّمْتُمْ مَّآ اٰتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوْفِۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْر
Load more