Jakarta, tvOnenews.com - Ahli tarekat Abuya Mama Ghufron kian mencuat di publik akibat memunculkan ajaran kontroversi dinilai tidak sesuai dengan syariat Islam.
Kini sang anak Abuya Mama Ghufron, KH. Abdul Mujib mengungkap bahwa ayahnya sudah memberikan ajaran pemahamannya kepada santri sejak Pondok Pesantren (Ponpes) UNIQ Nusantara berdiri di Malang sejak tahun 1999.
"Seperti apa contoh mananya ibu? Mohon maaf yang dianggap menyimpang karena di sini diajar dari mulai tahun 1999 sampai 2024," ungkap anak Abuya Mama Ghufron kepada tvOne di Program APA KABAR INDONESIA, Jumat (12/7/2024).
Mujib menjelaskan bahwasanya ajaran yang disampaikan Mama Ghufron kepada ratusan santri di Ponpes UNIQ Nusantara diberlakukan secara gratis tanpa dipungut biaya.
KH. Abdul Mujib anak Abuya Mama Ghufron. (tvOne)
Hal itu bertujuan agar para santri terus belajar dalam memahami ilmu Agama Islam sesuai dari ajaran yang diberikan oleh pengurus ponpes dan Mama Ghufron.
"Betul yang ditanamkan adalah gratis karena beliau adalah bentuk implementasi menjalankan bismillah jadi orang fasih," kata Mujib.
"Bismillahirrahmanirrahim beliau mendidik inilah praktiknya bismillah, gratis," sambungnya.
Ia menyampaikan alasan Mama Ghufron dan pengurusnya tidak ingin memberlakukan pemungutan biaya kepada santri mengikuti sunnah para Nabi.
Menurutnya, para santri yang masuk ke Ponpes UNIQ Nusantara karena ingin benar-benar belajar dalam segi memperdalam ilmu agama.
"Sesuai konsep Quran para ajaran Nabi semuanya gratis. Seluruh khas para Nabi dan para Rasul mengajarkan enggak pernah pungut upah hingga dipertegas dalam Yasin," jelasnya.
Kemudian, ia menanggapi upaya Mama Ghufron menuangkan pemahamannya kepada para santri terutama terkait kontroversi dapat berbicara dengan malaikat maut.
Anak Abuya Mama Ghufron itu menyatakan ratusan santrinya diberikan pemahaman tersebut agar malaikat selalu menjaga mereka dilandasi dari ayat suci Al-Quran.
"Kalau sebenarnya takriban Lil Fahmi untuk pendekatan sederhana pemahaman itu ayat yang jelas," tuturnya.
"Bahwa manusia semuanya tanpa kecuali bahwa setiap orang ini diiringi malaikat depan dan belakang yang fungsinya mereka menjaganya atas nama perintah Allah," lanjutnya.
Ia menganggap pemahaman ini sebagai bentuk agar para santri selalu beriman dan percaya bahwa malaikat senantiasa melindungi mereka sebagaimana yang ditugaskan oleh Sang Pencipta.
"Itu korelasinya, analogikanya harus dong bisa dialek sama malaikatlah," tandasnya.
Pengakuan KH Muhammad Abdul Ghufron Al Bantani As Syafi'i alias Abuya Mama Ghufron dapat berbicara dengan malaikat maut, mengerti bahasa semut, jin dan sebagainya dianggap telah menimbulkan polemik agama baru.
Nama Mama Ghufron muncul sejak video ceramahnya viral di publik karena sering menyebutkan ucapan "Maqoli" diduga berasal dari bahasa Suryani atau bahasa sulit dimengerti oleh banyak orang.
Kemudian, tak lama publik mencari tentang Mama Ghufron terkait pemahaman lainnya yang dianggap memicu kontroversi baru.
Berbagai video Mama Ghufron mengakui bisa bahasa semut, jin, mengubah air biasa menjadi air zamzam hingga terakhir dapat video call dengan malaikat maut mendapatkan respons dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Pada akhirnya, Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH M Cholil Nafis turut berkomentar dan berterima kasih terhadap warganet selalu menyampaikan informasi pemahaman kontroversi dari Mama Ghufron.
Ketua Bidang Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan MUI, Prof Utang Ranuwijaya juga mengabarkan pihaknya telah menyampaikan informasi kepada MUI Kabupaten Malang untuk menindaklanjuti ahli tarekat itu.
Sayangnya Mama Ghufron tidak menampakkan wajahnya setelah mendapatkan undangan dari MUI Kabupaten Malang. (hap)
Load more