Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin memberikan ketegasan terhadap konflik Palestina-Israel selalu diisukan dengan latar belakang isu agama.
Ma'ruf Amin menyebut konflik yang terjadi di Palestina terhadap Israel sudah masuk ranah isu politik dan kemanusiaan bukan lagi tentang agama.
"Penting untuk kita garisbawahi, isu Palestina bukanlah isu keagamaan, melainkan isu politis dan kemanusiaan," ungkap Ma'ruf Amin saat terima kunjungan Delegasi Biro Komite Palestina PBB (CEIRPP) di Istana Wapres, Jakarta dikutip tvOnenews.com, Jumat (5/7/2024).
Wapres RI itu memberikan harapan terhadap komunitas internasional agar selalu mewujudkan perdamaian dan kemerdekaan Palestina melalui upaya gencatan senjata.
"Kedepan, saya harapkan Komite Palestina terus menggalang dukungan masyarakat internasional untuk mendorong gencatan senjata di Gaza," tuturnya.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin terima kedatangan Delegasi Biro Komite Palestina PBB (CEIRPP) di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (4/7/2024). (Biro Pers Sekretariat Wapres)
Ma'ruf Amin juga menyampaikan permintaan terkait pelanggaran hukum internasional melalui akuntabilitas Israel terhadap bangsa Palestina harus diungkap oleh Komite Palestina.
Tak hanya itu, ia berharap kedaulatan Palestina segera terwujud melalui upaya penggalangan dukungan dan pengakuan dari seluruh negara.
"(Begitu juga) implementasi dari putusan Mahkamah Internasional serta menggalang bantuan kemanusiaan bagi Palestina, termasuk melalui The United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA)," jelasnya.
Ia juga meminta Komite Plestina bisa mendesak kesatuan suara di Dewan Keamanan PBB.
Hal itu bertujuan untuk memunculkan dan terwujudnya solusi damai dan menjadi anggota PBB secara penuh.
"Saya harap kunjungan ini dapat memperkuat kerja sama Indonesia dengan Komite Palestina PBB dalam mewujudkan solusi damai dan keadilan bagi Palestina," katanya.
Ketua Biro Komite Cheikh Niang (Wakil Tetap Senegal untuk PBB) memberikan alasan dirinya datang ke Indonesia agar bisa memberikan pandangan sejauh mana kontribusi diupayakan Indonesia untuk Palestina.
"Komite ini didirikan pada tahun 1975, di mana Indonesia sudah aktif berpartisipasi pada saat itu dan memberikan kontribusi yang sangat besar, tidak hanya di bidang politik, tetapi juga ekonomi. Indonesia memberikan bantuan kepada UNRWA," ungkap Cheikh Niang.
"Pada tahun 2003, bahkan Indonesia meningkatkan kontribusinya sebesar tiga kali lipat dan hal ini diharapkan dapat terus berlanjut meningkat di tahun-tahun ke depan," sambungnya.
Ia menyampaikan rasa kagumnya terhadap segala yang diusahakan masyrakat Indonesia demi mewujudkan kemerdekaan Palestina.
"Apa yang sangat kami kagumi dari dukungan Indonesia untuk Palestina adalah dukungannya tidak hanya datang dari pemerintah, tetapi dari seluruh lapisan masyarakat termasuk dari parlemen, ormas, dan juga masyarakat luas," tuturnya.
"Kami harapkan dapat melihat pandangan konsensus dari masyarakat Indonesia dan dukungannya untuk Palestina," lanjutnya.
Komite Palestina PBB atau Committee on the Exercise of the Inalienable Rights of the Palestinian People (CEIRPP) merupakan badan yang dibentuk oleh Majelis Umum PBB pada 1975 untuk mendukung hak-hak Palestina.
Komite itu memiliki beberapa tujuan utama. Pertama, memajukan hak-hak Palestina, yakni memastikan bahwa hak-hak yang tidak dapat dicabut dari rakyat Palestina, termasuk hak untuk menentukan nasib sendiri, kemerdekaan, dan kedaulatan nasional, diakui dan dihormati, khususnya melalui perwujudan solusi dua negara dengan negara Palestina dan Israel yang hadir secara berdampingan.
Kedua, meningkatkan kesadaran internasional tentang isu-isu yang dihadapi oleh rakyat Palestina melalui berbagai kegiatan seperti konferensi, seminar, publikasi, dan kampanye informasi.
Ketiga, mendukung solusi damai untuk mencapai solusi damai terhadap konflik Israel-Palestina sesuai dengan resolusi-resolusi PBB yang relevan, termasuk solusi dua negara. (ant/hap)
Load more