tvOnenews.com - Dalam Islam, shalat Isya memiliki keutamaan tersendiri. Shalat Isya adalah salah satu dari lima shalat fardhu yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim.
Pelaksanaannya dilakukan setelah waktu Maghrib berakhir dan sebelum waktu Subuh dimulai.
Shalat Isya juga sering dianggap sebagai penutup hari dan bentuk pengingat akan kebesaran Allah SWT sebelum seorang Muslim beristirahat.
Jarak waktu shalat Isya dengan shalat fardhu berikutnya, yakni shalat Subuh, adalah yang paling lama.
Tak heran, banyak orang yang menunda pelaksanaan shalat Isya karena menganggap batas waktunya masih lama.
Bahkan, terkadang shalat Isya dikerjakan di atas jam 12 malam karena lupa atau ada pekerjaan yang tidak bisa ditunda.
Lantas, benarkah boleh mengerjakan shalat Isya di atas jam 12 malam? Sampai kapan batas waktu shalat Isya yang benar?
Waktu pelaksanaan shalat fardhu hukumnya mutlak dan telah diatur dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 103.
QS. An-Nisa ayat 103 berbunyi:
فَإِذَا قَضَيْتُمُ ٱلصَّلَوٰةَ فَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا ٱطْمَأْنَنتُمْ فَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ ۚ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ كَانَتْ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ كِتَٰبًا مَّوْقُوتًا
Artinya: "Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk, dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS. An-Nisa: 103)
Menurut penjelasan Ustaz Adi Hidayat, masuknya shalat Isya menandakan waktu sudah malam. Maka, batas akhir shalat Isya adalah ketika malam sudah berakhir atau terbitnya fajar.
"Jadi, kalau fajar muncul, lail (malam) habis," kata Ustaz Adi Hidayat, melansir YouTube Adi Hidayat Official.
Dari penjelasan tersebut, diketahui bahwa shalat Isya di atas jam 12 masih diperbolehkan karena malam belum habis dan belum muncul fajar.
Namun, bukan berarti boleh menunda-nunda waktu shalat dengan sengaja hingga mendekati waktu akhir shalat.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, waktu shalat Isya yang utama adalah tepat pada waktunya (di awal waktu) atau ketika terdengar adzan Isya.
"Maka yang diutamakan yang pertama, tunaikan tepat pada waktunya. Ketika terdengar adzan, maka dimulai waktu shalat Isya," kata Ustaz Adi Hidayat.
Dalam suatu kasus, jika seseorang tidur terlebih dahulu dan niat bangun di tengah malam untuk mengerjakan shalat Isya dan shalat tahajud, hal itu diperbolehkan.
Dengan tujuan agar bisa bangun untuk mengerjakan shalat tahajud bagi orang-orang yang terbiasa shalat tahajud.
Sebab, biasanya orang yang biasa mengerjakan kewajiban, akan lebih termotivasi untuk bangun dan mengerjakan yang wajib.
"Kalau Anda biasa tahajud, takut ketinggalan tahajud, boleh shalat Isya-nya diakhirkan," kata Ustaz Adi Hidayat.
"Jika Anda ingin menunaikan tahajud dan terbiasa tahajud, maka boleh mengakhirkan shalat Isya tapi dalam batas-batas yang ditoleransi. Tidak terlampaui ke Subuh," sambungnya.
Meski kasus-kasus seperti di atas diperbolehkan, waktu menunaikan shalat Isya yang paling baik adalah di awal waktu.
Dan dianggap makruh atau tidak disukai bagi orang-orang yang sengaja menunda shalat Isya hingga masuk waktu sahar atau menjelang fajar.
Dalam kesimpulannya, pelaksanaan shalat Isya sebaiknya dilakukan di awal waktu untuk mendapatkan keutamaan yang maksimal.
Hal ini juga tentunya menghindari kebiasaan menunda-nunda yang bisa berdampak negatif pada kedisiplinan dalam beribadah. (udn)
Baca berita terkini dan lebih lengkap, klik google news tvOnenews.com
Ikuti juga sosial media kami;
twitter @tvOnenewsdotcom
facebook Redaksi TvOnenews
Load more