tvOnenews.com - Shalat tahajud dilaksanakan secara berjamaah memangnya boleh? Simak penjelasan dari Ustaz Adi Hidayat berikut ini.
Shalat tahajud atau yang disebut juga dengan shalat malam, salah satu shalat sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Pelaksanaan shalat tahajud yaitu pada malam hari setelah tidur dan biasanya dikerjakan di sepertiga malam.
Banyak keutamaan dan keberkahan yang bisa didapatkan dari shalat tahajud.
Adapun, waktu shalat tahajud juga termasuk waktu yang mustajab untuk memohon doa serta ampunan dosa.
Biasanya shalat tahajud dikerjakan sendiri atau tidak berjamaah. Sebab, setiap orang akan lebih khusyuk dalam meminta hajatnya kepada Allah SWT.
Namun, bolehkah shalat tahajud dikerjakan secara berjamaah? Simak penjelasan dari Ustaz Adi Hidayat, dikutip dari YouTube Adi Hidayat Official.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, tidak ada dalil khusus yang menegaskan bahwa shalat tahajud dilakukan berjamaah atau tidak berjamaah.
Dalam menyimpulkan hukum shalat tahajud, para ulama melihat apa yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
"Dalil shalat tahajud berjamaah, boleh atau tidak? Tidak ada dalil yang sangat tegas yang mengatakan bahwa tahajud itu boleh berjamaah atau tidak berjamaah," kata Ustaz Adi Hidayat.
"Para ulama hanya melihat bagaimana perilaku Nabi dan contoh Nabi dalam menunaikan ibadah ini," lanjutnya.
Menurut beberapa riwayat, kebanyakan shalat tahajud yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dilakukan sendiri.
Namun, dalam beberapa riwayat disebutkan Rasulullah SAW pernah shalat tahajud berjamaah. Salah satunya dalam hadits Abu Daud nomor hadits 1367.
Dalam hadits tersebut disebutkan bahwa Nabi SAW pernah melakukan shalat tahajud berjamaah dengan Ibnu Abbas.
Rasulullah SAW membimbing Ibnu Abbas berwudhu hingga mengajak shalat tahajud.
Ibnu Abbas diminta untuk shalat di samping Rasulullah SAW. Namun, Ibnu Abbas pindah ke belakang karena merasa malu shalat di samping orang yang sangat dicintai Allah SWT.
"Yang menarik, saat Ibnu Abbas diminta shalat disamping Nabi, sudah takbir, pindah ke belakang. Anak usia 4-5 tahun pindah ke belakang, lalu ketika rakaat pertama selesai, Rasulullah berbalik, ditanya kenapa pindah ke belakang," kata Ustaz Adi Hidayat menjelaskan kisah Rasulullah SAW dan Ibnu Abbas.
"Kata Ibnu Abbas, 'Saya malu shalat di samping orang yang sangat dicintai Allah'. Seakan-akan anak kecil ini sangat peka sekali, imam saya sedang mendekat kepada Tuhan yang sangat dicintainya, saya nggak mau ganggu, jadi di belakang aja," lanjut UAH.
Dari cerita Ibnu Abbas tersebut, dapat diketahui bahwa shalat tahajud boleh dilakukan secara berjamaah dengan tujuan untuk mengajarkan atau membimbing.
Namun, jika sudah tahu cara shalat malam (tahajud), sebaiknya dilakukan sendiri-sendiri agar bisa lebih khusyuk dalam menyampaikan hajat pribadi.
"Kalau kita sudah tahu mendekat kepada Allah, maka sunnah terbaiknya lakukan dengan masing-masing (sendiri). Karena tahajud terkait dengan kebutuhan kita," ujar UAH.
(gwn)
Menurut penjelasan Ustaz Abdul Somad, shalat tahajud boleh dilakukan secara berjamaah berturut-turut selama bulan Ramadhan.
"Shalat tahajud di bulan Ramadhan tak ada ikhtilaf, boleh. Majidil Haram 30 malam, Masjid Nabawi 30 malam. Shalat tahajud di malam Ramadhan," ujar Ustaz Abdul Somad.
Sementara, shalat tahajud di luar bulan Ramadhan boleh dilakukan hanya sekali-kali, tidak berturut-turut dan terus-menerus.
"Yang ada ikhtilaf, bagaimana kalau orang shalat tahajud di luar Ramadhan. Sekali-kali boleh. Dalilnya, Nabi shalat, tiba-tiba datang Anas bin Malik di belakang. Tidak ada larangan. Seandainya tidak boleh pasti Nabi larang," kata Ustaz Abdul Somad.
"Tapi kalau dibuat tiap malam, beda. Kalau dibuat sekali-kali boleh," sambungnya.
(gwn)
Load more