Teks Khutbah Jumat Singkat Terbaru 14 Juni: Lewat Idul Adha, Kurban Bentuk Keikhlasan dan Nilai Berbagi
- Freepik
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Waliilahil Hamd
Para hadirin sidang Jumat yang khatib cintai marilah kita senantiasa bersyukur dan ucap puji syukur kehadirat Allah SWT yang sudah melimpahkan seluruh kenikmatan, rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.
Kita semua sampai sekarang masih mendapat kenikmatan iman dan Islam, serta kesehatan dan bisa mengikuti seluruh ibadah sebagai bentuk mengingat kepada Allah SWT, termasuk kita akan kembali menjalani Hari Raya Idul Adha dan kurban di dalamnya.
Sholawat serta salam kita haturkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, seorang manusia yang paling mulia di sisi-Nya dan menjadi Nabi terakhir untuk dijadikan teladah seluruh umat manusia sepanjang masa.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Wa lillahil Hamd.
Pada kesempatan ini, kaum Muslimin akan melaksanakan puncak haji di wilayah Arafah, Muzdalifah, dan Mina yang biasa disebut Armuzna. Mereka saat ini menjadi tamu Allah SWT, dhuyufurrahman, dan akan wukuf di Arafah sekaligus berada di Mina untuk menunaikan kegiatan Jumarul 'Aqabah.
Mereka semua berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda, dimulai dari ras, bangsa, warna kulit, strata sosial hingga budaya berbeda saat wukuf di Arafah.
Di sana mereka memiliki tujuan untuk memenuhi rukun Islam kelima sebagai bentuk penyempurnaan imannya dan memenuhi panggilan Allah SWT.
Bagi kaum Muslimin khususnya kita semua yang belum bisa berangkat menuju Tanah Suci maka bisa digantikan dengan pelaksanaan shalat Idul Adha dan ibadah kurban.
Kaum Muslimin melaksanakan ibadah kurban juga sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT.
Maka dari itu, kita menunaikan shalat Idul Adha dan kurban pada dasarnya memiliki hakikat yang sama, yakni kesadaran dalam memenuhi perintah dari Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Khatib menganggap ibadah kurban sangat penting dalam ajaran Agama Islam karena disebut sebagai pondasi paling kuat untuk menopang keimanan yang diajarkan dari sejarah panjang pada tradisi zaman rasul-rasul Allah SWT.
Load more