Jakarta, tvOnenews.com- Menjalani shalat sunnah atau sunah memang tidak diwajibkan bagi umat muslim, tetapi bisa dapat pahala jika dijalankan. Contohnya, shalat Dhuha,ini penjelasan Syekh Ali Jaber.
Shalat Dhuha sendiri, jumlah rakaatnya beragam, mulai 2 sampai 12 rakaat. Namun berapa sebenarnya yang Afdhol dipilih?.
Dalam penjelasan Syekh Ali di YouTube Yayasan Syekh Ali Jaber, shalat sunnah Dhuha lebih baik dikerjakan setelah waktu shalat subuh. Tetapi, tidak langsung disambung, karena ada aturan jamnya.
"Habis subuh atau setelah matahari terbit sekitar 15 atau 20 menit baru boleh shalat Dhuha. Tidak boleh shalat di waktu matahari terbit, tunggu sekitar 15-20 menit," kata Syekh Ali dikutip, Selasa (4/6/2024)
"Waktu saat matahari terbit di waktu 1 jam 40 menit setelah adzan salat subuh. Mulai misal jam 4 maka terbitnya matahari? maka di jam 4.50 atau jam 5," jelasnya
Sementara untuk jumlah rakaatnya, ini Syekh Ali sebut disunnahkan laksanakan 8 bukan 12 rakaat.
Bila anda memiliki pekerjaan, ia menyarankan cukup 2 rakaat untuk shalat Dhuha tidak masalah. Tujuannya, ialah tidak mengganggu jam kerja dan tetap bisa ibadah juga.
"Kapan saya boleh shalat dhuha?, sekitar 15 menit lagi. Bisa disebut syurup atau waktu dhuha itu waktunya, sejak matahari terbit sampai jelang Dzuhur ya sekitar 11.30 wib," ucap Syekh Ali.
"Sementara untuk jumlahnya yang disunnahkan yaitu 8 rakaat bukan 12, yang paling sedikit itu 2. Apakah boleh dua rakaat saja? Boleh, contohnya orang bekerja. Sehingga harus disesuaikan dengan pekerjaan," paparnya
Sementara jumlah rakaat Dhuha yang lebih Afdhol yaitu 4 rakaat, kata Syekh Ali.
"Untuk waktu pelaksanaannya, sendiri pun bisa dibagi bisa habis subuh, atau jam 6.30 jelang kerja, sebentar lagi jam 9 atau 11. Yang paling afdhol, jumlah rakaatnya yaitu 4 rakaat ya," pesan Ulama Indonesia itu. (klw)
Load more