Wapres RI Minta Arab Saudi Tambah Layanan Fast Track dan Kuota Jemaah Haji Tahun Depan

Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Presiden RI KH. Ma'ruf Amin berharap kepada Pemerintah Arab Saudi soal layanan fast track kembali ditambah pada pelaksanaan haji tahun 2025.

"Kita berharap tahun depan layanan fast track ini ditambah di embarkasi lain," ujar Ma'ruf Amin saat melakukan peninjauan layanan fast track di Embarkasi Solo, Jawa Tengah, Jumat (31/5/2024).

Wakil Presiden (Wapres) RI itu merasa bangga Pemerintah Arab Saudi telah memberikan tiga embarkasi untuk mendapatkan layanan fast track.

"Kita bersyukur Indonesia mendapat layanan fast track ini. Indonesia menjadi satu-satunya negara yang mendapat tiga pelayanan fast track," tuturnya.

Layanan fast track tersebut berada di tiga wilayah embarkasi, yakni Solo, Surabaya, dan Jakarta.

Tak hanya layanan fast track, Wapres RI itu juga bersyukur Indonesia telah mendapat kuota tambahan dari Pemerintah Arab Saudi.

"Indonesia juga mendapat tambahan kuota 20 ribu jemaah," katanya.

Menurutnya, penambahan kuota tersebut sebagai bentuk hubungan Arab Saudi dengan Indonesia tetap baik.

Ia juga menyampaikan harapannya agar Arab Saudi kembali menambahkan kuota jemaah haji untuk Indonesia pada periode haji tahun 2025.

"Juga penambahan kuota, masa tunggu haji kita lama. Insya Allah, kata Dubes Saudi akan dipertimbangkan," tambahnya.

Ia menjelaskan bahwa, Indonesia ingin membuktikan pelayanan kepada jemaah haji semakin membaik dan belajar kesalahan dari tahun sebelumnya.

Salah satunya pemerintah Indonesia ingin selalu memberikan sejumlah layanan yang dapat memuaskan seluruh jemaah haji di Tanah Air pada tahun depan.

"Kita ingin pelayanan haji terus lebih baik ke depannya, juga pelayanan kesehatan, akomodasi, transportasi bertambah baik," jelasnya.

Ia mengatakan para jemaah haji Indonesia sangat senang terkait adanya kesediaan layanan fast track di tiga embarkasi.

Menurutnya, layanan fast track memudahkan jemaah haji agar bisa memudahkan proses keberangkatannya menuju Tanah Suci.

"Proses keimigrasian jemaah dilakukan di negara sendiri dengan cara mudah dan cepat," pungkasnya. (put/mch/hap)